Masa Panen Ikan Kerapu Dan Pasca Panen Untuk Pemula Yang Baik
Panen Ikan Kerapu Hasil final pemeliharaan ikan yaitu panen dan merupakan dikala yang di nanti-nanti oleh para pembudidaya. Hal ini tidak kalah pentingnya dengan tahapan-tahapan budidaya lainnya.
Ketrampilan serta kecepatan dalam melaksanakan panen yaitu kunci keberhasilan dalam pemanenan kerapu.
Penanganan panen dan pengangkutan yang tidak hati-hati sanggup berakibat fatal dan kerugian. Berdasarkan segmennya, ada panen terbagi menjadi panen benih dan panen konsumsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen ikan kerapu antara lain kualitas pakan, lokasi budidaya, jumlah ikan yang ditebar, frekuensi pertolongan pakan, jumlah yang diberikan, serta pencegahan dan penanggulangan hama penyakit.
Kerapu yang di panen sanggup berupa benih dan ukuran konsumsi. Hal itu erat kaitannya dengan umur.
Panen sanggup dilakukan sebagian ataupun semuanya. Bila yang di panen benih, hasilnya sanggup di pelihara lagi hingga masuk ukuran yang di inginkan.
Kerapuukuran benih masih rawan stres sehingga sanggup menimbulkan maut jikalau penanganan panen yang dilakukan tidak benar.
Sementara itu, kerapu berukuran konsumsi harus hati-hati dengan duri yang berada pada siripnya.
Panen sebaiknya di lakukan pada dikala suhu rendah, yaitu pada pagi hari sekitar 05.00-08.00 atau sore hari sekitar 14.00-18.00.
Jika panen dilakukan pada suhu tinggi, ikan akan gampang stres, melemah, dan hasilnya mati. Berikut penyebabnya.
- suhu yang panas menciptakan suhu air juga meningkat dan mengakibatkan ikan kepanasan sehingga memacu metabolisme ikan.
- dikala panen, kepadatan ikan menjadi terlalu tinggi dengan volume air terbatas serta kebutuhan oksigen yang tinggi pula. Hal itu mengakibatkan ikan melemah lantaran kandungan oksigennya menurun.
Keterbatasan oksigen di air sanggup memenuhi kebutuhan ikan yang ada di dalamnya.
Baca juga:
7 Jenis Ikan Kerapu Cantik dan Gambarnya
Teknik Budidaya Ikan Kerapu di Kolam untuk Pemula
Penyakit Ikan Kerapu dan Cara Mengatasinya
Panen benih di lakukan ketika sudah mencapai ukuran yang diinginkan, terutama untuk pendeder atau pelaku pembesaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya panen berjalan dengan baik yaitu persiapan alat panen, peralatan yang dilakukan untuk panen benih kerapu yaitu skupnet serta wadah penampung benih.
Waktu pengangkut benih sebaiknya juga dilakukan pada dikala suhu rendah. Berikut tahap panen benih.
- air di dalam wadah di kurangi hingga tersisa 1/3 volume awal
- benih di giring ke sudut sehingga lebih gampang di tangkap.
- benih yang terkumpul di sudut di tangkap dengan skupnet.
- benih di masukkan ke dalam wadah yang sudah di beri aerasi.
Sudah merupakan diam-diam umum bahwa kebutuhan pasar benih kerapu berbeda-beda ukuran.
Hal yang sanggup di lakukan yaitu melaksanakan pemisahan sifat kanibalisme kerapu lantaran benih berukuran kecil sanggup di makan oleh benih berukuran besar.
Sifat kanibalismenya gres menurun pada bobot di atas 50 g.
Cara menentukan ukuran ikan yaitu dengan memakai piring ukur ataupun dengan paralon yang telah di belah dan di beri skala.
Selanjutnya, hasil gradingditempatkan dalam tudung saji diameter 30 cm dengan kepadatan 200-300 ekor per tudung saji. Benih kerapu sudah sanggup di grading pada umur 35-40.
Kerapu sangat rentan stres bila di pindahkan mendadak dan di tangani dengan kasar.
Gejala ini di tandai dengan cara berenang yang cepat dan tidak beraturan, epilog insang serta mulutnya membuka, dan hasilnya mati tenggelam.
Oleh lantaran itu, grading termasuk aktivitas yang sanggup di bilang tidak mudah. Supaya maut dan stres tidak terlalu besar efeknya, sebaiknya pemindahan dilakukan minimal sesudah 5 hari benih di beri pakan rebon.
Agar pemindahan ikan menjadi gampang di lakukan, sebaiknya di pasang pelindung yang berfungsi sebagai daerah ikan bersembunyi.
Jika ikan gampang masuk ke shelter, segera pindahkan ikan secara perlahan ke dalam wadah yang telah di sediakan.
Pemanenan kerapu ukuran konsumsi biasanya dilakukan ketika bobotnya sudah masuk 500-800 g/ekor. Hal pertama yang dilakukan yaitu melaksanakan sampling.
Hal itu dilakukan untuk menentukan jumlah ikan, ukuran ikan, serta kualitas hasil panen.
Sampling sanggup dilakukan dengan cara mengambil ikan sebanyak 5% dari jumlah keseluruhan ikan yang ada di dalam keramba.
Ikan yang terambil selanjutnya di hitung dan di ukur. Saat pemanenan ikan tidak perlu di beri pakan.
Hal yang perlu dilakukan yaitu mempersiapkan sarana dan alat panen menyerupai kolam air laut, lambit, aerator, timbangan, dan perahu/kapal.
Pemanenan di keramba jaring apung sangat mudah. Tali pemberat dilepas, kemudian tali keramba di tarik perlahan-lahan ke atas hingga ikan-ikan terkumpul di suatu tempat.
Selanjutnya ikan di serok secara hati-hati dan perlahan supaya tidak terjadi luka.
Panen di tambak sanggup dengan memakai jaring arad, atau dengan sistem pengeringan di tambak.
Dengan cara ini ikan-ikan akan berkumpul di pintu pengeluaran sehingga dengan gampang ikan akan di tangkap dan di pindah ke wadah yang telah di sediakan.
Pemanenan kerapu konsumsi sanggup di lakukan dengan 2 metode, yaitu panen selektif dan panen total.
Panen selektif yaitu pemanenan yang telah mencapai ukuran tertentu dan biasanya dalam lingkup skala kecil serta sesuai dengan usul pasar.
Sementara itu, panen total yaitu panen yang dilakukan dengan mengambil seluruh ikan.
Biasanya merupakan usul dalam jumlah besar serta semua ikan sudah masuk ukuran siap panen yang memenuhi standar pasar.
Pemanenan total lebih gampang dilakukan daripada pemanenan selektif.
Setelah dipanen, ikan perlu di tangani lebih lanjut. Ada perlakuan yang berbeda antara ikan berukuran benih dengan ukuran konsumsi.
Penanganan ukuran konsumsi harus di perhatikan lantaran kondisi yang di minta pasar harus dalam kondisi hidup dengan ukurannya yang belum tentu sama.
Untuk penanganan pasca panen kerapu ada 2 macam, yaitu penanganan dalam kondisi hidup dan dalam kondisi mati. Untuk penanganan hidup, ikan di pertahankan dalam kondisi segar dan hidup.
Perlakuan ini sanggup untuk kerapu berukuran benih maupun konsumsi. Untuk penanganan kerapu konsumsi relatif lebih mudah.
Setelah di panen, biasanya kerapu konsumsi di kirim dengan kapal yang telah di desain khusus dan dilengkapi bak/kolam berisi air laut.
Sementara itu, untuk penanganan kerapu dalam kondisi mati lebih gampang daripada hidup. Ikan di panen dan di biarkan mati, tetapi tetap di jaga mutu dan kesegarannya.
Sarana yang di gunakan untuk mempertahankannya yaitu dengan penggunaan es dan garam.
Apabila memakai es, minimal perbandingan yang di gunakan antara ikan dan es dan kondisinya harus selalu stabil.
Garam juga sanggup di tambahkan sebanyak 2,5-10% dari bobot es. Penggunaan garam harus hati-hati lantaran jikalau terlalu sedikit sanggup menimbulkan tumbuhnya bakteri, sedangkan jikalau terlalu banyak sanggup mengakibatkan rasa asin berlebihan.
Dalam pemasaran kerapu, baik benih maupun konsumsi, para pembeli/pedagang lebih menentukan ikan yang sudah dikelompokan sesuai ukuran yang sama.
Hal itu lebih di sebabkan oleh faktor laba dalam transaksi jual beli. Ikan yang sesuai grade akan mempunyai harga lebih tinggi.
Selain itu, ikan yang tidak masuk grade menyerupai tidak segar, mati, serta sakit atau cacat tidak akan kecewa oleh pedagang. Persaingan ikan dalam media pengangkutan tidak terlalu besar.
Ikan perlu di didistribusikan dari lokasi satu ke lokasi lainnya yang di tuju. Selama pengangkutan, ikan harus dalam kondisi nyaman dan kondusif hingga ke daerah tujuan.
Pengangkutan sanggup dilakukan dengan jalan cepat darat, laut, udara. Apabila jarak di tempuh termasuk jauh, alangkah baiknya memakai transportasi udara dengan pesawat terbang, walaupun lebih mahal tetapi tetap menguntungkan.
Hal itu perlu di perhatikan dalam pengangkutan yaitu persiapan dan teknik pengangkutan.
Persiapan pengangkutan harus benar-benar matang supaya ikan hingga tujuan dengan selamat. Sebelum di transportasikan, ikan di puasakan selama 6-24 jam, tergantung ukuran ikan.
Hal itu untuk mengurangi buangan sisa-sisa metabolisme yang sanggup menurunkan kualitas air. Semakin besar ukuran ikan, pemuasan semakin lama.
Pengangkutan terbagi menjadi 2, yaitu secara tertutup dan terbuka. Peralatan yang di gunakan selma pengangkutan terbuka yaitu drum plastik atau fiber glass.
Selang, aerator, dan watu aerasi. Sementara itu, untuk pengangkutan tertentu diharapkan styofoam, dus, karet, plastik, oksigen, serta perekat.
Persiapan lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu air bahari dan es. Air bahari sebagai media hidup ikan harus benar-benar jernih dengan salinitas yang sama dengan media selama budidaya.
Jika air bahari terlihat keruh, biasanya mempunyai kandungan oksigen yang rendah sehingga sanggup membahayakn ikan.
Sementara itu, es di perlukan untuk mempertahankan suhu supaya selalu normal lantaran suhu sewaktu pengangkutan cenderungmeningkat dan bisamembuat ikan stres.
Suhu yang rendah mengakibatkan metabolisme lambat sehingga penggunaan oksigen rendah dan kotoran yang di keluarkan juga tidak berlebihan.
Teknik pengangkutan di bagi 2, yaitu secara terbuka dan tertutup.
Pengangkutan dengan sistem terbuka biasanya memakan waktu yang terlalu usang dan jarak tempuhnya pendek.
Transportasi yang di gunakan biasanya transportasi darat, yaitu kendaraan beroda empat kolam atau truk. Angkut yang di gunakan maksimal 7 jam.
Wadah yang di gunakan sanggup berupa drum plastik atau fiberglass yang di isi air bahari sebanyak 1/2-2/3 wadah sesuai dengan jumlah ikan.
Hal terpenting yaitu permukaan air masih bekerjasama dengan udara luar sehingga ada di fusi oksigen melalui udara ke air.
Selama perjalanan, suhu air bahari harus stabil sekitar 18-22 derajat c. aerasi juga di perlukan selama pengangkutan dan di peroleh dengan mengalirkan udara memakai aerator.
Ikan di masukkan ke dalam wadah sesudah di alirkan udara. Kepadatan ikan konsumsi segar berkisar 50 kg/ton air.
Untuk kepadatan benih tergantung ukurannya. Agar salinitasnya terjaga, air sanggup di beri es watu yang di bungkus plastik sebanyak 1 kg/bungkus.
Jumlah es watu yang di perlukan sebanyak 5-10 bungkus per ton. Sementara itu, pengangkutan sistem tertutup memakai wadah tertutup sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah.
Cara ini dianggap paling kondusif untuk jarak bersahabat maupun jauh. Pengangkutan dengan sistem ini biasanya di pilih untuk jalur udara dengan pesawat terbang.
Pengangkutan tertutup biasanya memakai kantong plastik. Berukuran 40 cm x 60 cm yang di anggap 2 supaya tidak terjadi kebocoran selama pengangkutan.
Bagian sudut kantong plastik di ikat karet gelang, kemudian di balik supaya benih ikan tidak terjebak di sudut kantong.
Selanjutnya, plastik diisi air bahari 1/3 volume kantong dengan suhu 18-22 derajat c, kemudian ikan di masukkan ke kantong.
Untuk ikan konsumsi hidup, kepadatannya cukup 1 ekor/liter dengan bobot rata-rata 500 g/ekor. Setelah ikan berada di dalam kantong, masukkan oksigen murni sekitar 2/3 volume kantong.
Setelah itu, ikan kantong dengan karet gelang. Setelah semuanya siap, kantong plastik di masukkan ke dalam styofoam.
Agar suhu terjaga dengan baik, lapisan teratas di berikan 1-2 kantong plastik berisi es.
Kemudian, styofoam di tutup rapat dengan perekat lakban. Untuk menjaga keutuhan selama pengangkutan, styofoam di masukkan ke dalam kardus.
Selanjutnya, pecahan luar kardus di beri lebel yang berisi jumlah ikan serta data lain yang sesuai.
Dengan demikian, diharapkan cara panen ikan kerapu yang Anda lakukan benar – benar sesuai intruksi atau tahapan yang benar, hal ini untuk menghindari maut benih.
Ketrampilan serta kecepatan dalam melaksanakan panen yaitu kunci keberhasilan dalam pemanenan kerapu.
Penanganan panen dan pengangkutan yang tidak hati-hati sanggup berakibat fatal dan kerugian. Berdasarkan segmennya, ada panen terbagi menjadi panen benih dan panen konsumsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil panen ikan kerapu antara lain kualitas pakan, lokasi budidaya, jumlah ikan yang ditebar, frekuensi pertolongan pakan, jumlah yang diberikan, serta pencegahan dan penanggulangan hama penyakit.
Panen Ikan Kerapu
Pemanenan Ikan Kerapu
Kerapu yang di panen sanggup berupa benih dan ukuran konsumsi. Hal itu erat kaitannya dengan umur.
Panen sanggup dilakukan sebagian ataupun semuanya. Bila yang di panen benih, hasilnya sanggup di pelihara lagi hingga masuk ukuran yang di inginkan.
Kerapuukuran benih masih rawan stres sehingga sanggup menimbulkan maut jikalau penanganan panen yang dilakukan tidak benar.
Sementara itu, kerapu berukuran konsumsi harus hati-hati dengan duri yang berada pada siripnya.
Panen sebaiknya di lakukan pada dikala suhu rendah, yaitu pada pagi hari sekitar 05.00-08.00 atau sore hari sekitar 14.00-18.00.
Jika panen dilakukan pada suhu tinggi, ikan akan gampang stres, melemah, dan hasilnya mati. Berikut penyebabnya.
- suhu yang panas menciptakan suhu air juga meningkat dan mengakibatkan ikan kepanasan sehingga memacu metabolisme ikan.
- dikala panen, kepadatan ikan menjadi terlalu tinggi dengan volume air terbatas serta kebutuhan oksigen yang tinggi pula. Hal itu mengakibatkan ikan melemah lantaran kandungan oksigennya menurun.
Keterbatasan oksigen di air sanggup memenuhi kebutuhan ikan yang ada di dalamnya.
Baca juga:
7 Jenis Ikan Kerapu Cantik dan Gambarnya
Teknik Budidaya Ikan Kerapu di Kolam untuk Pemula
Penyakit Ikan Kerapu dan Cara Mengatasinya
Panen Ikan Kerapu - PANEN BENIH Ikan Kerapu
Panen benih di lakukan ketika sudah mencapai ukuran yang diinginkan, terutama untuk pendeder atau pelaku pembesaran.
Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya panen berjalan dengan baik yaitu persiapan alat panen, peralatan yang dilakukan untuk panen benih kerapu yaitu skupnet serta wadah penampung benih.
Waktu pengangkut benih sebaiknya juga dilakukan pada dikala suhu rendah. Berikut tahap panen benih.
- air di dalam wadah di kurangi hingga tersisa 1/3 volume awal
- benih di giring ke sudut sehingga lebih gampang di tangkap.
- benih yang terkumpul di sudut di tangkap dengan skupnet.
- benih di masukkan ke dalam wadah yang sudah di beri aerasi.
Sudah merupakan diam-diam umum bahwa kebutuhan pasar benih kerapu berbeda-beda ukuran.
Hal yang sanggup di lakukan yaitu melaksanakan pemisahan sifat kanibalisme kerapu lantaran benih berukuran kecil sanggup di makan oleh benih berukuran besar.
Sifat kanibalismenya gres menurun pada bobot di atas 50 g.
Cara menentukan ukuran ikan yaitu dengan memakai piring ukur ataupun dengan paralon yang telah di belah dan di beri skala.
Selanjutnya, hasil gradingditempatkan dalam tudung saji diameter 30 cm dengan kepadatan 200-300 ekor per tudung saji. Benih kerapu sudah sanggup di grading pada umur 35-40.
Kerapu sangat rentan stres bila di pindahkan mendadak dan di tangani dengan kasar.
Gejala ini di tandai dengan cara berenang yang cepat dan tidak beraturan, epilog insang serta mulutnya membuka, dan hasilnya mati tenggelam.
Oleh lantaran itu, grading termasuk aktivitas yang sanggup di bilang tidak mudah. Supaya maut dan stres tidak terlalu besar efeknya, sebaiknya pemindahan dilakukan minimal sesudah 5 hari benih di beri pakan rebon.
Agar pemindahan ikan menjadi gampang di lakukan, sebaiknya di pasang pelindung yang berfungsi sebagai daerah ikan bersembunyi.
Jika ikan gampang masuk ke shelter, segera pindahkan ikan secara perlahan ke dalam wadah yang telah di sediakan.
Panen Ikan Kerapu untuk Konsumsi
Pemanenan kerapu ukuran konsumsi biasanya dilakukan ketika bobotnya sudah masuk 500-800 g/ekor. Hal pertama yang dilakukan yaitu melaksanakan sampling.
Hal itu dilakukan untuk menentukan jumlah ikan, ukuran ikan, serta kualitas hasil panen.
Sampling sanggup dilakukan dengan cara mengambil ikan sebanyak 5% dari jumlah keseluruhan ikan yang ada di dalam keramba.
Ikan yang terambil selanjutnya di hitung dan di ukur. Saat pemanenan ikan tidak perlu di beri pakan.
Hal yang perlu dilakukan yaitu mempersiapkan sarana dan alat panen menyerupai kolam air laut, lambit, aerator, timbangan, dan perahu/kapal.
Panen Ikan Kerapu di Keramba jaring apung
Pemanenan di keramba jaring apung sangat mudah. Tali pemberat dilepas, kemudian tali keramba di tarik perlahan-lahan ke atas hingga ikan-ikan terkumpul di suatu tempat.
Selanjutnya ikan di serok secara hati-hati dan perlahan supaya tidak terjadi luka.
Panen Ikan Kerapu di Tambak
Panen di tambak sanggup dengan memakai jaring arad, atau dengan sistem pengeringan di tambak.
Dengan cara ini ikan-ikan akan berkumpul di pintu pengeluaran sehingga dengan gampang ikan akan di tangkap dan di pindah ke wadah yang telah di sediakan.
Pemanenan kerapu konsumsi sanggup di lakukan dengan 2 metode, yaitu panen selektif dan panen total.
Panen selektif yaitu pemanenan yang telah mencapai ukuran tertentu dan biasanya dalam lingkup skala kecil serta sesuai dengan usul pasar.
Sementara itu, panen total yaitu panen yang dilakukan dengan mengambil seluruh ikan.
Biasanya merupakan usul dalam jumlah besar serta semua ikan sudah masuk ukuran siap panen yang memenuhi standar pasar.
Pemanenan total lebih gampang dilakukan daripada pemanenan selektif.
PASCA PANEN ikan Kerapu dan TRANSPORTASI
Setelah dipanen, ikan perlu di tangani lebih lanjut. Ada perlakuan yang berbeda antara ikan berukuran benih dengan ukuran konsumsi.
Penanganan ukuran konsumsi harus di perhatikan lantaran kondisi yang di minta pasar harus dalam kondisi hidup dengan ukurannya yang belum tentu sama.
Panen Ikan Kerapu - Penanganan pasca panen
Untuk penanganan pasca panen kerapu ada 2 macam, yaitu penanganan dalam kondisi hidup dan dalam kondisi mati. Untuk penanganan hidup, ikan di pertahankan dalam kondisi segar dan hidup.
Perlakuan ini sanggup untuk kerapu berukuran benih maupun konsumsi. Untuk penanganan kerapu konsumsi relatif lebih mudah.
Setelah di panen, biasanya kerapu konsumsi di kirim dengan kapal yang telah di desain khusus dan dilengkapi bak/kolam berisi air laut.
Sementara itu, untuk penanganan kerapu dalam kondisi mati lebih gampang daripada hidup. Ikan di panen dan di biarkan mati, tetapi tetap di jaga mutu dan kesegarannya.
Sarana yang di gunakan untuk mempertahankannya yaitu dengan penggunaan es dan garam.
Apabila memakai es, minimal perbandingan yang di gunakan antara ikan dan es dan kondisinya harus selalu stabil.
Garam juga sanggup di tambahkan sebanyak 2,5-10% dari bobot es. Penggunaan garam harus hati-hati lantaran jikalau terlalu sedikit sanggup menimbulkan tumbuhnya bakteri, sedangkan jikalau terlalu banyak sanggup mengakibatkan rasa asin berlebihan.
Panen Ikan Kerapu - Pengelompokan
Dalam pemasaran kerapu, baik benih maupun konsumsi, para pembeli/pedagang lebih menentukan ikan yang sudah dikelompokan sesuai ukuran yang sama.
Hal itu lebih di sebabkan oleh faktor laba dalam transaksi jual beli. Ikan yang sesuai grade akan mempunyai harga lebih tinggi.
Selain itu, ikan yang tidak masuk grade menyerupai tidak segar, mati, serta sakit atau cacat tidak akan kecewa oleh pedagang. Persaingan ikan dalam media pengangkutan tidak terlalu besar.
Panen Ikan Kerapu - Pengangkutan
Ikan perlu di didistribusikan dari lokasi satu ke lokasi lainnya yang di tuju. Selama pengangkutan, ikan harus dalam kondisi nyaman dan kondusif hingga ke daerah tujuan.
Pengangkutan sanggup dilakukan dengan jalan cepat darat, laut, udara. Apabila jarak di tempuh termasuk jauh, alangkah baiknya memakai transportasi udara dengan pesawat terbang, walaupun lebih mahal tetapi tetap menguntungkan.
Hal itu perlu di perhatikan dalam pengangkutan yaitu persiapan dan teknik pengangkutan.
Panen Ikan Kerapu - Persiapan pengangkutan
Persiapan pengangkutan harus benar-benar matang supaya ikan hingga tujuan dengan selamat. Sebelum di transportasikan, ikan di puasakan selama 6-24 jam, tergantung ukuran ikan.
Hal itu untuk mengurangi buangan sisa-sisa metabolisme yang sanggup menurunkan kualitas air. Semakin besar ukuran ikan, pemuasan semakin lama.
Pengangkutan terbagi menjadi 2, yaitu secara tertutup dan terbuka. Peralatan yang di gunakan selma pengangkutan terbuka yaitu drum plastik atau fiber glass.
Selang, aerator, dan watu aerasi. Sementara itu, untuk pengangkutan tertentu diharapkan styofoam, dus, karet, plastik, oksigen, serta perekat.
Persiapan lainnya yang tidak kalah pentingnya yaitu air bahari dan es. Air bahari sebagai media hidup ikan harus benar-benar jernih dengan salinitas yang sama dengan media selama budidaya.
Jika air bahari terlihat keruh, biasanya mempunyai kandungan oksigen yang rendah sehingga sanggup membahayakn ikan.
Sementara itu, es di perlukan untuk mempertahankan suhu supaya selalu normal lantaran suhu sewaktu pengangkutan cenderungmeningkat dan bisamembuat ikan stres.
Suhu yang rendah mengakibatkan metabolisme lambat sehingga penggunaan oksigen rendah dan kotoran yang di keluarkan juga tidak berlebihan.
Panen Ikan Kerapu - Teknik pengangkutan
Teknik pengangkutan di bagi 2, yaitu secara terbuka dan tertutup.
Pengangkutan dengan sistem terbuka biasanya memakan waktu yang terlalu usang dan jarak tempuhnya pendek.
Transportasi yang di gunakan biasanya transportasi darat, yaitu kendaraan beroda empat kolam atau truk. Angkut yang di gunakan maksimal 7 jam.
Wadah yang di gunakan sanggup berupa drum plastik atau fiberglass yang di isi air bahari sebanyak 1/2-2/3 wadah sesuai dengan jumlah ikan.
Hal terpenting yaitu permukaan air masih bekerjasama dengan udara luar sehingga ada di fusi oksigen melalui udara ke air.
Selama perjalanan, suhu air bahari harus stabil sekitar 18-22 derajat c. aerasi juga di perlukan selama pengangkutan dan di peroleh dengan mengalirkan udara memakai aerator.
Ikan di masukkan ke dalam wadah sesudah di alirkan udara. Kepadatan ikan konsumsi segar berkisar 50 kg/ton air.
Untuk kepadatan benih tergantung ukurannya. Agar salinitasnya terjaga, air sanggup di beri es watu yang di bungkus plastik sebanyak 1 kg/bungkus.
Jumlah es watu yang di perlukan sebanyak 5-10 bungkus per ton. Sementara itu, pengangkutan sistem tertutup memakai wadah tertutup sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah.
Cara ini dianggap paling kondusif untuk jarak bersahabat maupun jauh. Pengangkutan dengan sistem ini biasanya di pilih untuk jalur udara dengan pesawat terbang.
Pengangkutan tertutup biasanya memakai kantong plastik. Berukuran 40 cm x 60 cm yang di anggap 2 supaya tidak terjadi kebocoran selama pengangkutan.
Bagian sudut kantong plastik di ikat karet gelang, kemudian di balik supaya benih ikan tidak terjebak di sudut kantong.
Selanjutnya, plastik diisi air bahari 1/3 volume kantong dengan suhu 18-22 derajat c, kemudian ikan di masukkan ke kantong.
Untuk ikan konsumsi hidup, kepadatannya cukup 1 ekor/liter dengan bobot rata-rata 500 g/ekor. Setelah ikan berada di dalam kantong, masukkan oksigen murni sekitar 2/3 volume kantong.
Setelah itu, ikan kantong dengan karet gelang. Setelah semuanya siap, kantong plastik di masukkan ke dalam styofoam.
Agar suhu terjaga dengan baik, lapisan teratas di berikan 1-2 kantong plastik berisi es.
Kemudian, styofoam di tutup rapat dengan perekat lakban. Untuk menjaga keutuhan selama pengangkutan, styofoam di masukkan ke dalam kardus.
Selanjutnya, pecahan luar kardus di beri lebel yang berisi jumlah ikan serta data lain yang sesuai.
Dengan demikian, diharapkan cara panen ikan kerapu yang Anda lakukan benar – benar sesuai intruksi atau tahapan yang benar, hal ini untuk menghindari maut benih.