Budidaya Lele Keli Di Bak Tadah Hujan Irit Pakan
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan Dalam pembuatan kolam tadah hujan perlu diperhatikan tekstur tanah yang berkaitan dengan fraksi atau ukuran butiran penyusun tanah.
Tanah liat di anggap paling cocok untuk pembangunan kolam tadah hujan. Ukuran kolam tergantung dari luas lokasi.
Bentuk Kolam Tadah Hujan
Kolam tadah hujan berbentuk bujur kandang dngan ukuran (5 -10) x (5 -10) m, kedalaman 1,25-1,50 m dan kedalaman air sekitar 1 m, yakni ukuran yang banyak di terapkan oleh patani ikan.
Untuk meningkatkan kekedapan tanah yang mengandung fraksi pasir dilakukan pelapisan dengan plastik lembar, terpal, tanah liat atas dengan materi kimia.
Pelapisan plastik lembar di lakukan dengan cara menanamnya di belakang dinding kolam. Berikut tahapan budidaya lele keli di kolam tadah hujan untuk pemula dari awal pembenihan hingga panen.
Pembuatan kolam tadah hujan
Apabila sebuah kolam tadah hujan di rencanakan di buat dengan ukuran 5 x 5 x 1,5 m, di sekeliling kolam pada jarak 50 cm dari dinding kolam di gali parit dengan lebar 30-40 cm dan kedalaman 150cm.
Lembaran plastik di pasang dalam parit yang di mulai dari dasar hingga ketinggian sesuai dengan tinggi permukaan air kolam.
Penimbunan atau pengurukan kembali di lakukan pada bab belakang plastik sehingga plastik di batasi dengan air kolam oleh lapisan tanah yang keras.
Dengan cara ini, kesuburan kolam sanggup dipertahankan alasannya tanah asal tetap bekerjasama pribadi dengan air kolam.
Peningkatan kekedapan tanah dasar dilakukan dengan cara pembentukan lapisan lumpur setebal 20-30 cm.
Andaikata dengan lapisan lumpur masih terjadi rembesan air melalui dasar kolam, terpaksa di bawah lapisan lumpur di pasang pelapis lembaran plastik juga.
Di usahakan supaya plastik di dasar kolam bertemu dengan pelapis dinding.
Pelapisan seluruh permukaan kolam di lakukan dengan menggunakan lembaran fleksibel dari materi politilen, vinil atau karet butil.
Baca juga:
Hama dan Penyakit lele keli dan Cara Mengobatinya
Budidaya Lele Keli di Hampang
Lokasi Budidaya Lele Keli yang Bagus
Lembaran harus bersifat lunak dan di pasang dengan cermat supaya jikalau sudah terpasang sanggup berfungsi dengan baik dan tidak bocor.
Lapisan permukaan tanah kolam, terutama dasar kolam di beri lapisan pasir 15-20 cm. Tebal terpal pelapis dari materi politilen dan vinil minimum 2 mm, sedangkan untuk materi karet butil 4 mm.
Apabila butir tanah yang di permukaan kolam lebih garang maka materi pelapis juga harus lebih tebal.
Bentuk terpal sebaiknya di sesuaikan dengan bentuk dan luas kolam.
Jika terpal yang tersedia di pasar berupa lembar dengan lebar sekitar 1-1,5 m maka pemasangan bab sambungan harus dilakukan serapi mungkin supaya tetap kedap air.
Kekedapan tanah kolam sanggup di tingkatkan dengan materi kimia atau perekat lainnya. Bahan kimia yang sering di gunakan antara lain garam dapur dan polifosfat.
Apabila menggunakan garam dapur, takaran yang di gunakan takaran antara 0,01-0,02 kg/m2. Cara memakainya yakni materi perekat di campur merata dengan tanah hingga membentuk adonan.
Adonan di atas permukaan tanah kolam. Ketebalan lapisan campuran di tentukan oleh tinggi permukaan air kolam.
Semakin tinggi permukaan air kolam, semakin tebal lapisan adonannya.
Sebagian teladan untuk air kolam dengan ketinggian antara 80-100 cm di buthkan lapisan campuran setebal 15-30 cm.
Akan tetapi yang perlu di ingat yakni bahwa penggunaan materi kimia atau materi perekat sering menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, diharapkan biaya yang relatif mahal. Untuk itu, perlu dilakukan pertimbangan secara teknis-ekologis dan irit lebih bijaksana.
Pematang kolam sesedikit mungkin di tanami flora supaya angin bertiup bebas.
Tiupan angin akan membantu pengadukan air sehingga kandungan ksigen terlarut dalam air kolam bertambah melalui proses di fusi dengan atmosfer.
Sebagiian ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan, ikan lele keli sanggup dipelihara di kolam tadah hujan. Kolam ini, suplai air merupakan faktor pembatas dalam perjuangan pemeliharaan ikan.
Dalam kndisi minimal, kandungan oksigen sanggup mencapai kurang dari 1 ppm dan amonia lebih dari 1 ppm.
Pada kondisi ini, lele keli masih sanggup bertahan, alasannya bisa menghirup oksigen bebas di udara.
Penentuan bobot awal benih lele keli yang ditebar bersahabat hubungannya dengan kondisi mutu air yang memerlukan daya juang untuk bertahan hidup di dalam kolam.
Semakin cukup umur ikan ini semakin besar kemampuannya untuk menanggulangi problem kualitas air, kepadatan persaingan.
Secara umum lele keli yang berbobot 30-50 hr/ekor sudah sanggup dipelihara dalam kolam tadah hujan.
Kepadatan bersahabat hubungannya dengan suplai air. Selain itu, padat penebaran juga di tentukan oleh jangka waktu pemeliharaan.
Semakin usang waktu pemeliharaan maka semakin rendah padat penebarannya. Sebagai teladan untuk masa pemeliharaan 5-6 bulan dengan bobot awal benih 30-50 gr/ekor maka padat penebaran antara 5-10 ekor/m2.
Pakan merupakan faktor peenentu laju pertumbuhan ikan yang dipelihara. Akan tetapi bagi kolam tadah hujan pakan juga merupakan sumber pencemaran alasannya sanggup mempercepat proses penurunan kualitas air.
Oleh karenanya, pemilihan jenis pakan sangat penting dilakukan dalam pemeliharaan lele keli dalam kolam tadah hujan.
Untuk itu, jikalau menggunakan pelet, sebaiknya menentukan pelet terapung yang bersifat tahan usang dalam air.
Pakan yang karam atau cepat karam sebaiknya ditempatkan di atas tampir yang di gantung dalam air sehingga gampang di kontrol dan di bersihkan jikalau terjadi penumpukan sisa makanan.
Pakan yang berminyak jangan hingga masuk ke dalam kolam alasannya minyak akan menutupi permukaan air kolam.
Akibatnya proses difusi oksigen dan gas lainnya akan terhalang sehingga mengganggu kehidupan ikan di dalamnya.
Sebagai kosekuensi dari suplai air yang terbatas maka faktor penghambat utama dalam pemeliharaan ikan lele keli di dalam kolam tadah hujan yakni oksigen terlarut, kandungan amonia dan suhu air.
Untuk itu perlu di lakukan penyegaran air kolam untuk meningkatkan dayaa dukung sehingga sanggup meningkatkan produktivitas.
Dalam upaya penyegaran tersebut, kadar oksigen harus meningkat, sedangkan amonia berkurang. Salah satu upaya yang sanggup dilakukan yaitu filterisasi dan aerasi.
Filterisasi atau penyaringan dilakukan dengan cara menyedotair lapisan dasar kemudian di alirkan ke dalam kolam penyaringan dan selanjutnya di alirkan kembali ke kolam.
Apabila letak kolam penyaring lebih tinggi, penyedotan dan penyeringan air dari kolam ke kolam penyaring dengan pompa, sedangkan pengembalian ke dalam kolam di lakukan secara gravitasi.
Semakin banyak volume air kolam yang di saring, kualitas air semakin baik.
Proses aerasi sanggup dilakukan pada waktu air mengalir kembali ke kolam dengan cara menjatuhkan air pada kerikil atau para para sebelum hingga ke kolam.
Proses aerasi akan lebih efektif jikalau dilakukan dalam kolam dengan menggunakan blower atau kincir.
Aerasi sebaiknya dilakukan pada malam hari atau ketika menjelang matahari terbit alasannya pada waktu itu persendian oksigen di dalam air dalam kondisi minimal.
Alat yang di pakai dalam proses aerasi antara lain pompa, kincir, injektor, pengabut atau vibrator.
Semua alat harus mempunyai sifat bertekanan besar, tida menghasilkan hasil samping berupa minyak, banyak menghasilkan gelembung udara dan sanggup berdifusi merata hingga kedalaman.
Dengan teknik budidaya lele keli di kolam tadah hujan ini, Anda sanggup menentukan lokasi yang tersedia di sekitar rumah maupun perkampungan dimana Anda berada.
Tanah liat di anggap paling cocok untuk pembangunan kolam tadah hujan. Ukuran kolam tergantung dari luas lokasi.
Bentuk Kolam Tadah Hujan
Kolam tadah hujan berbentuk bujur kandang dngan ukuran (5 -10) x (5 -10) m, kedalaman 1,25-1,50 m dan kedalaman air sekitar 1 m, yakni ukuran yang banyak di terapkan oleh patani ikan.
Untuk meningkatkan kekedapan tanah yang mengandung fraksi pasir dilakukan pelapisan dengan plastik lembar, terpal, tanah liat atas dengan materi kimia.
Pelapisan plastik lembar di lakukan dengan cara menanamnya di belakang dinding kolam. Berikut tahapan budidaya lele keli di kolam tadah hujan untuk pemula dari awal pembenihan hingga panen.
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan
Pembuatan kolam tadah hujan
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Desain Kolam Tadah Hujan
Apabila sebuah kolam tadah hujan di rencanakan di buat dengan ukuran 5 x 5 x 1,5 m, di sekeliling kolam pada jarak 50 cm dari dinding kolam di gali parit dengan lebar 30-40 cm dan kedalaman 150cm.
Lembaran plastik di pasang dalam parit yang di mulai dari dasar hingga ketinggian sesuai dengan tinggi permukaan air kolam.
Penimbunan atau pengurukan kembali di lakukan pada bab belakang plastik sehingga plastik di batasi dengan air kolam oleh lapisan tanah yang keras.
Dengan cara ini, kesuburan kolam sanggup dipertahankan alasannya tanah asal tetap bekerjasama pribadi dengan air kolam.
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Jenis Tanah yang Bagus
Peningkatan kekedapan tanah dasar dilakukan dengan cara pembentukan lapisan lumpur setebal 20-30 cm.
Andaikata dengan lapisan lumpur masih terjadi rembesan air melalui dasar kolam, terpaksa di bawah lapisan lumpur di pasang pelapis lembaran plastik juga.
Di usahakan supaya plastik di dasar kolam bertemu dengan pelapis dinding.
Pelapisan seluruh permukaan kolam di lakukan dengan menggunakan lembaran fleksibel dari materi politilen, vinil atau karet butil.
Baca juga:
Hama dan Penyakit lele keli dan Cara Mengobatinya
Budidaya Lele Keli di Hampang
Lokasi Budidaya Lele Keli yang Bagus
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Tips Menghindari Kolam Bocor
Lembaran harus bersifat lunak dan di pasang dengan cermat supaya jikalau sudah terpasang sanggup berfungsi dengan baik dan tidak bocor.
Lapisan permukaan tanah kolam, terutama dasar kolam di beri lapisan pasir 15-20 cm. Tebal terpal pelapis dari materi politilen dan vinil minimum 2 mm, sedangkan untuk materi karet butil 4 mm.
Apabila butir tanah yang di permukaan kolam lebih garang maka materi pelapis juga harus lebih tebal.
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Bahan untuk Kesehatan Ikan
Bentuk terpal sebaiknya di sesuaikan dengan bentuk dan luas kolam.
Jika terpal yang tersedia di pasar berupa lembar dengan lebar sekitar 1-1,5 m maka pemasangan bab sambungan harus dilakukan serapi mungkin supaya tetap kedap air.
Kekedapan tanah kolam sanggup di tingkatkan dengan materi kimia atau perekat lainnya. Bahan kimia yang sering di gunakan antara lain garam dapur dan polifosfat.
Apabila menggunakan garam dapur, takaran yang di gunakan takaran antara 0,01-0,02 kg/m2. Cara memakainya yakni materi perekat di campur merata dengan tanah hingga membentuk adonan.
Adonan di atas permukaan tanah kolam. Ketebalan lapisan campuran di tentukan oleh tinggi permukaan air kolam.
Semakin tinggi permukaan air kolam, semakin tebal lapisan adonannya.
Sebagian teladan untuk air kolam dengan ketinggian antara 80-100 cm di buthkan lapisan campuran setebal 15-30 cm.
Akan tetapi yang perlu di ingat yakni bahwa penggunaan materi kimia atau materi perekat sering menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, diharapkan biaya yang relatif mahal. Untuk itu, perlu dilakukan pertimbangan secara teknis-ekologis dan irit lebih bijaksana.
Pematang kolam sesedikit mungkin di tanami flora supaya angin bertiup bebas.
Tiupan angin akan membantu pengadukan air sehingga kandungan ksigen terlarut dalam air kolam bertambah melalui proses di fusi dengan atmosfer.
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Pemeliharaan lele keli
Sebagiian ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan, ikan lele keli sanggup dipelihara di kolam tadah hujan. Kolam ini, suplai air merupakan faktor pembatas dalam perjuangan pemeliharaan ikan.
Dalam kndisi minimal, kandungan oksigen sanggup mencapai kurang dari 1 ppm dan amonia lebih dari 1 ppm.
Pada kondisi ini, lele keli masih sanggup bertahan, alasannya bisa menghirup oksigen bebas di udara.
Penentuan bobot awal benih lele keli yang ditebar bersahabat hubungannya dengan kondisi mutu air yang memerlukan daya juang untuk bertahan hidup di dalam kolam.
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Memilih Benih yang Bagus
Semakin cukup umur ikan ini semakin besar kemampuannya untuk menanggulangi problem kualitas air, kepadatan persaingan.
Secara umum lele keli yang berbobot 30-50 hr/ekor sudah sanggup dipelihara dalam kolam tadah hujan.
Kepadatan bersahabat hubungannya dengan suplai air. Selain itu, padat penebaran juga di tentukan oleh jangka waktu pemeliharaan.
Semakin usang waktu pemeliharaan maka semakin rendah padat penebarannya. Sebagai teladan untuk masa pemeliharaan 5-6 bulan dengan bobot awal benih 30-50 gr/ekor maka padat penebaran antara 5-10 ekor/m2.
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Makanan Lele Keli yang Bagus
Pakan merupakan faktor peenentu laju pertumbuhan ikan yang dipelihara. Akan tetapi bagi kolam tadah hujan pakan juga merupakan sumber pencemaran alasannya sanggup mempercepat proses penurunan kualitas air.
Oleh karenanya, pemilihan jenis pakan sangat penting dilakukan dalam pemeliharaan lele keli dalam kolam tadah hujan.
Untuk itu, jikalau menggunakan pelet, sebaiknya menentukan pelet terapung yang bersifat tahan usang dalam air.
Pakan yang karam atau cepat karam sebaiknya ditempatkan di atas tampir yang di gantung dalam air sehingga gampang di kontrol dan di bersihkan jikalau terjadi penumpukan sisa makanan.
Pakan yang berminyak jangan hingga masuk ke dalam kolam alasannya minyak akan menutupi permukaan air kolam.
Akibatnya proses difusi oksigen dan gas lainnya akan terhalang sehingga mengganggu kehidupan ikan di dalamnya.
Budidaya Lele Keli di Kolam Tadah Hujan – Memelihara Air Kolam
Sebagai kosekuensi dari suplai air yang terbatas maka faktor penghambat utama dalam pemeliharaan ikan lele keli di dalam kolam tadah hujan yakni oksigen terlarut, kandungan amonia dan suhu air.
Untuk itu perlu di lakukan penyegaran air kolam untuk meningkatkan dayaa dukung sehingga sanggup meningkatkan produktivitas.
Dalam upaya penyegaran tersebut, kadar oksigen harus meningkat, sedangkan amonia berkurang. Salah satu upaya yang sanggup dilakukan yaitu filterisasi dan aerasi.
Filterisasi atau penyaringan dilakukan dengan cara menyedotair lapisan dasar kemudian di alirkan ke dalam kolam penyaringan dan selanjutnya di alirkan kembali ke kolam.
Apabila letak kolam penyaring lebih tinggi, penyedotan dan penyeringan air dari kolam ke kolam penyaring dengan pompa, sedangkan pengembalian ke dalam kolam di lakukan secara gravitasi.
Semakin banyak volume air kolam yang di saring, kualitas air semakin baik.
Proses aerasi sanggup dilakukan pada waktu air mengalir kembali ke kolam dengan cara menjatuhkan air pada kerikil atau para para sebelum hingga ke kolam.
Proses aerasi akan lebih efektif jikalau dilakukan dalam kolam dengan menggunakan blower atau kincir.
Aerasi sebaiknya dilakukan pada malam hari atau ketika menjelang matahari terbit alasannya pada waktu itu persendian oksigen di dalam air dalam kondisi minimal.
Alat yang di pakai dalam proses aerasi antara lain pompa, kincir, injektor, pengabut atau vibrator.
Semua alat harus mempunyai sifat bertekanan besar, tida menghasilkan hasil samping berupa minyak, banyak menghasilkan gelembung udara dan sanggup berdifusi merata hingga kedalaman.
Dengan teknik budidaya lele keli di kolam tadah hujan ini, Anda sanggup menentukan lokasi yang tersedia di sekitar rumah maupun perkampungan dimana Anda berada.