Cara Budidaya Ikan Kerapu Di Karamba Jaring Apung Air Tawar
Budidaya Ikan Kerapu Kerapu yang di pelihara hampir sesuai dengan habitat aslinya dan di berikan pakan sesuai dengan proporsinya sanggup memacu pertumbuhan bobot yang cukup signifikan.
Itulah yang mengakibatkan kerapu banyak dipelihara di karamba jaring apung daripada di tambak sebab risikonya lebih baik.
Kepadatannya pun bisa lebih tinggi daripada media lain sehingga produktivitasnya juga lebih tinggi.
Hanya saja, wadah ini membutuhkan konstruksi yang kuat dan biaya investasi yang cukup tinggi.
Selain itu, tidak semua tepi pantai sanggup di gunakan sebagai lokasi pemeliharaan budidaya ikan kerapu dengan kja.
Pemilihan lokasi pemasangan kja mutlak harus di lakukan sebab kesalahan kecil sanggup berakibat fatal. Pengaruhnya tidak hanya ke ikan, tetapi pada keberadaan kja.
Pertimbangan teknis
Pertimbangan ini bekerjasama pribadi pada kerapu yang dipelihara. Pertama yaitu kualitas air yang terdiri atas suhu, salinitas, dan ph.
Suhu air yang baik untuk pembesaran kerapu di kja yaitu 24-32 derajat c dengan mempengaruhi metabolisme ikan.
Untuk salinitas perairan bahari yang cocok yaitu antara 30-33 ppt. Sementara itu, ph yang cocok untuk pembesaran kerapu yaitu 7-9.
Faktor teknis kedua yaitu kuantitas air. Hal ini tergantung dari kedalaman perairan dan tingginya pasang surut. Pilihlah lokasi yang terutama pada waktu surut terendah.
Kedalaman perairan yang tidak sanggup besar lengan berkuasa pada kemunculan adanya upweilling.
Kejadian itu sanggup mengakibatkan terganggunya pernapasan, metabolisme, bahkan hingga keracunan pada ikan sebab kekurangan oksigen dan terserapnya zat racun oleh ikan.
Selanjutnya yaitu faktor kondisi fisik lingkungan, yaitu ombak dan arus perairan.
Perairan yang mempunyai gelombang tinggi dan arus kuat sanggup memperlihatkan gangguan yang cukup berarti pada keselamatan karamba dan ikannya.
Dengan demikian, penempatan kja di pilih pada lokasi yang berarus sedang dan gelombangnya tidak tinggi. Jika bisa, lokasinya tidak pernah terjadi arus dan gelombang yang ekstrim.
Untuk kecepatan arus ideal sekitar 0,2-0,5 m/detik, sedangkan tinggi gelombang sebaiknya tidak lebih 1 m. lokasi kondusif sebaiknya berada di tengah pulau deretan karang, atau teluk.
Prtimbangan non-teknis
Pertimbangan non-teknis juga harus diperhitungkan sebelum dalam menentukan lokasi pembesaran kerapu di kja. Mulai dari perizinan, tenaga kerja, sarana penunjang, dan infrastruktur di kja.
Perizinan sangat penting dalam memulai usaha. Jadi, perjuangan yang di lakukan harus bersifat legal atau resmi.
Dengan demikian, perjuangan tidak akan terusik dan instansi pemerintah sanggup melaksanakan pengawasan.
Tenaga kerja sangat di perlukan dalam menjalani masa produksi hingga panen. Tenaga kerja sanggup di bagi menjadi teknisi dan tenaga bantu.
Teknisi sebaiknya merupakan andal bidang prikanan sehingga bisa cepat membantu ketika ada masalah.
Untuk tenaga bantu, sebaiknya di peroleh dari lokasi setempat dan dipekerjakan untuk keperluan operasinal. Mulai dari membersihkan karamba, jaring, dan memperlihatkan pakan.
Sarana penunjang berperan untuk memudahkan aktivitas pembesaran. Mulai dari pengadaan kerangka, jaring, pelampung seser, drum, peralatan panen, hingga peralatan produksi.
Semua sarana tersebut sebaiknya gampang di peroleh pada kawasan setempat sehingga sanggup menekan biaya usaha, terutama yang sering mengalami pergantian.
Baca juga:
7 Jenis Ikan Kerapu Cantik dan Gambarnya
Teknik Budidaya Ikan Kerapu di Kolam untuk Pemula
Penyakit Ikan Kerapu dan Cara Mengatasinya
Desain dan tata letak penting jikalau perjuangan sudah masuk skala besar. Keduanya sanggup menentukan biaya investasi yang cukup di keluarkan. Terutama ketika ingin mengembangkan usaha.
Untuk menyusunnya, harus di buat desain terlebih dahulu semoga semuanya sanggup tersusun secara efektif dan efisien.
Desain yang anggun tidak hanya memperlihatkan konstruksi secara teknis, tetapi juga estetika keindahan.
Ada beberapa unit penyusun kja yang memerlukan desain semoga sanggup berfungsi sesuai kebutuhannya dan aman. Adapun fungsi dari desain sebagai berikut.
- bangunan berfungsi sesuai konstruksinya
- mempunyai kekuatan yang baik sesuai materi yang di gunakan
- memperlihatkan keindahan secara fisik
Tata letak fi kja dibutuhkan pada masing- masing unsur. Tujuan adanya tata letak yaitu memperlihatkan fasilitas dalam aktivitas operasional.
Peletakan masing-masing kja untuk ikan yang berukuran kecil dan besar harus secara urutan bila dalam sistem perjuangan tersebut akan dilakukan beberapa kali pemindahan tempat.
Untuk rumah yang dipakai untuk gudang pakan, sebaiknya cuup strategis dan tidak jauh dari tempat penurunan bongkar muat sarana produksi dan tidak terlalu jauh dengan unit kja yang paling jauh.
Tata letak yang di buat dengan baik akan memperlihatkan beberapa laba sebagai berikut.
- memudahkan operasional produksi
- memperlihatkan fasilitas sewaktu inspeksi
- memudahkan pada waktu panen.
Kegiatan yang cukup sulit pada tahap pra-produksi yaitu pemasangan unit kja diperairan laut.
Tidak saja sebab unitnya cukup besar, tetapi kondisi arus atau gelombang yang sedikit banyak juga sanggup memperlihatkan efek pada dikala pemasangan.
1. Perakitan kerangka keramba
Untuk pembuatan kerangka dilakukan di darat. Cukup menentukan ukuran dan jumlah unit yang di kehendaki.
Ketika pembuatannya selesai, kerangka di masukkan ke dalam perairan untuk di coba.
Setelah di coba dan berhasil, selanjutnya kerangka di tarik dengan kapal montor hingga ke titik yang di tuju.
2. Pemasangan jangkar
Kerangka yang telah hingga dilokasi perairan segera di pasangkan jangkar. Jangkar di ikat dengan tali yang panjangnya 3 kali dari kedalaman perairan.
Kemudian, jangkar beserta talinya di masukkan ke dalam perairan hingga hingga ke dasar perairan.
Setelah penempatan jangkar selesai, ujung-ujung keramba dilakukan dengan kuat pada tali yang terhubung ke jangkar.
Setelah pemasangan kerangka dan jangkar selesai, sanggup di pasang jaring pada setiap unit kja dan di sesuaikan dengan luas petakan.
Pemasangan di lakukan dengan mengikat tali jaring pada tepi kerangka kepingan dalam.
Langkah sebelum budidaya di mulai, sarana harus di persiapkan sehingga proses pembesaran sanggup berjalan lancar.
Adapun sarana atau peralatan utama yang di butuhkan pada pembesaran kerapu antara lain termometer, DO meter, salinometer, ph meter, nitrat/nitrit test, secchi dish, dan obat-obatan/bahan kimia.
Sementara itu, sarana penunjang juga di butuhkan dalam proses pembesaran. Fungsinya untuk memudahkan proses produksi.
Beberapa sarana penunjang yang dibutuhkan antara lain seser, drum/blng, ember.
Sebelum memulai proses pembesaran, hal-hal yang bekerjasama dengan produksi harus sudah siap.
Mulai dari wadah yang tidak rusak dan kesesuaian antara ukuran mata jaring dengan ukuran benih yang ditebar.
Dengan demikian, ikan akan tetap berada di dalam jaring selama pemeliharaan.
Selain itu, tentukan pula sasaran prduksinya sehingga sanggup diketahui kebutuhan benih dan pakannya.
Untuk mencapai konsumsi seberat 0,5 kg di butuhkan waktu pemeliharaan selama 8 bulan untuk kerapu macan dan 17 bulan untuk kerapu tikus dan ukuran gelondongkan.
Agar mendapat hasil yang baik, benih yang di gunakan juga harus baik dan berkualitas.
Selain itu, cara penanganannya pun harus sebaik mungkin. Mintalah jaminan pada penyedia benih hingga benih selamat di antar hingga lokasi.
- berukuran seragam
- mempunyai gerakan gesit bila disentuh
- Tubuh utuh tanpa cacat, berwarna cerah, dan tidak sakit.
- diperoleh dari penyedia benih terpercaya
- lokasi penyedia benih sebaiknya tidak jauh.
- lebih baik bila benih yang di tebar sudah mengalami pendederan terlebih dahulu.
Setelah benih hingga segera mungkin lakukan penebaran. Usahakan benih hingga pada pagi atau sore hari ata ketika suhunya tidak panas.
Itulah dikala yang sempurna dilakukan penebaran, yaitu pada pagi hari pukul 06.00-09.00 dan sore hari jam 15.00-18.00.
Panas pada perairan akan besar lengan berkuasa pada badan benih dan metabolisme. Pada tebar benih tergantung dari ukuran benih yang ditebar.
Untuk benih berukuran 3-5 cm sanggup di tebar dengan kepadatan 300-500 ekor/m3.
Benih berukuran 10-15 cm sanggup di tebar dengan kepadatan 70-80 ekor/m3 dengan bobit benih 25-50 g/ekor.
Sementara itu, utuk benih berukuran 20-25 cm/ekor atau berbobot 75-100 g/ekor, padat tebarnya cukup 30-50 ekor/m3.
Penebaran dilakukan dengan aklimatisasi terlebih dahulu. Pertama, wadah pengangkutan di apung-apungkan dahulu selama 10 menit, kemudian plastik di buka.
Masukkan air dari kja ke dalam plastik, kemudian biarkan benih kerapu keluar sendiri.
Pakan merupakan syarat utama dalam pembesaran kerapu dan bisa menghabiskan lebih dari 60% total biaya produksi. Pakan alami memang bayak terdapat diperairan, tetapi terbatas jumlahnya.
Dengan demikian, tetap harus ada pakan perhiasan yang di berikan secara kontinu.
Pakan yang di berikan harus berkualitas semoga sasaran bobot panen tercapai. Pemberian pakan pun harus diadaptasi dengan karakteristik ikan tersebut.
Kerapu yang bersifat karnivora lebih cocok bila di beri pakan berupa ikan segar di samping pelet.
Ikan yang di berikan sebaiknya sesegar mungkin sebab bila sudah agak membusuk biasanya kerapu kurang menyukainya.
Untuk mendapat ikan segar, sebaiknya pembudidaya bekerja sama dengan nelayan setempat yang sering mencari ikan di perairan umum.
Dengan demikian, kekurangan ikan tidak akan terjadi. Pemberian pakan sebaiknya diberikan secara teratur sesuai kebutuhannya.
Pemberian pakan yang tidak teratur hanya akan mengakibatkan pemborosan dan tidak akan mempengaruhi laju pertumbuhannya.
Ukuran ikan akan memperlihatkan efek cukup konkret pada penggunaan pakan.
Untuk pakan pelet, ukuran pakannya sudah di sesuaikan dengan ukuran atau umur ikan sehingga mulutnya sanggup menelan pelet.
Berbeda dengan pakan dari ikan segar. Pemberiannya lebih efektif bila di cincang terlebih dahulu sesuai dengan ukuran kerapu.
Pemberian pakan untuk kerapu di kja berbeda-beda, tergantung bobot tubuhnya. Untuk bobot badan kerapu di bawah 50-75 g, sumbangan pakan ikan rucah sebanyak 10% dari bobot tubuhnya.
Sementara itu, untuk bobot badan di atas 75-100 g, sumbangan ikan rucah cukup sekitar 5-8 % dari bobot tubuhnya.
Frekuensi sumbangan pakan juga di sesuaikan dengan ukuran kerapu. Semakin kecil ukuran kerapu, tingkat sumbangan pakannya harus lebih sering sebab kebutuhan energi kerapu kecil lebih besar.
Untuk benih berukuran 3-5 cm, sumbangan pakannya bisa 4-5 kali sehari. Setelah berukuran 7-12 cm, sumbangan pakan cukup 2 kali sehari.
Pakan berupa cincangan ikan sanggup diberikan dengan menyebarkannya secara merata.
Untuk pakan pelet, pemberiannya juga secara merata di dalam kja sedikit semoga pelet tidak cepat tenggelam ke dasar perairan.
Selama pemeliharaan, benih kerapu didalam kja harus di beri perawatan secara rutin, perawatan tersebut sebagai berikut.
- lakukan pengamatan setiap hari secara rutin mengenai kondisi kerapu. Perhatikan kondisi fisik dan gerakan renangnya
- lakukan pengukuran kualitas air 1-2 kali sehari. Pada kondisi khusus sanggup dilakukan tes nitrit dan nitrat.
- amati kondisi perubahan fisik perairan di sekitar keramba
- lakukan pengecekan kondisi konstruksi kja.
Usaha pembesaran kja di bahari memerlukan perawatan yang cukup tinggi. Air bahari yang bersifat korosif terhadap logam.
Selain itu, untuk materi kerangka dari kayu/bambu akan mudaj ditempeli hewan-hewan bahari ibarat teritip.
1. Perawatan pasca operasional
Setelah aktivitas pembesaran simpulan dalam satu diklus produksi, sebaiknya dilakukan perawatan. Jaring di basuh higienis dan di keringkan.
Yang rusak di tambal atau di jahit kembali. Sementara itu, peralatan lain juga di basuh dan di keringkan.
Pada pencucian yang perlu di kerik dilakukan pengerikan. Pada peralatan yang membutuhkan pengecatan sanggup dilakukan pengecatan ulang semoga sanggup bertahan lama.
Perbaikan yang rusak
Terkadang ada peralatan yang sedang di gunakan selama pemeliharaan bisa mengalami kerusakan.
Agar kerusakan tersebut tidak merambat atau bertambah parah dan membahayakan orang, sebaiknya segera di perbaiki.
Biaya memperbaiki akan jauh lebih murah daripada biaya untuk membangun kja kembali.
dengan sahabat mau membaca semua cara budidaya ikan kerapu di karamba jaring apung di atas, niscaya akan mendapat hasil perawatan yang maksimal cepat besar. Semoga bermanfaa.
Itulah yang mengakibatkan kerapu banyak dipelihara di karamba jaring apung daripada di tambak sebab risikonya lebih baik.
Kepadatannya pun bisa lebih tinggi daripada media lain sehingga produktivitasnya juga lebih tinggi.
Hanya saja, wadah ini membutuhkan konstruksi yang kuat dan biaya investasi yang cukup tinggi.
Selain itu, tidak semua tepi pantai sanggup di gunakan sebagai lokasi pemeliharaan budidaya ikan kerapu dengan kja.
Budidaya Ikan Kerapu
Budidaya Ikan Kerapu - PEMILIHAN LOKASI
Pemilihan lokasi pemasangan kja mutlak harus di lakukan sebab kesalahan kecil sanggup berakibat fatal. Pengaruhnya tidak hanya ke ikan, tetapi pada keberadaan kja.
Pertimbangan teknis
Pertimbangan ini bekerjasama pribadi pada kerapu yang dipelihara. Pertama yaitu kualitas air yang terdiri atas suhu, salinitas, dan ph.
Suhu air yang baik untuk pembesaran kerapu di kja yaitu 24-32 derajat c dengan mempengaruhi metabolisme ikan.
Untuk salinitas perairan bahari yang cocok yaitu antara 30-33 ppt. Sementara itu, ph yang cocok untuk pembesaran kerapu yaitu 7-9.
Faktor teknis kedua yaitu kuantitas air. Hal ini tergantung dari kedalaman perairan dan tingginya pasang surut. Pilihlah lokasi yang terutama pada waktu surut terendah.
Kedalaman perairan yang tidak sanggup besar lengan berkuasa pada kemunculan adanya upweilling.
Kejadian itu sanggup mengakibatkan terganggunya pernapasan, metabolisme, bahkan hingga keracunan pada ikan sebab kekurangan oksigen dan terserapnya zat racun oleh ikan.
Selanjutnya yaitu faktor kondisi fisik lingkungan, yaitu ombak dan arus perairan.
Perairan yang mempunyai gelombang tinggi dan arus kuat sanggup memperlihatkan gangguan yang cukup berarti pada keselamatan karamba dan ikannya.
Dengan demikian, penempatan kja di pilih pada lokasi yang berarus sedang dan gelombangnya tidak tinggi. Jika bisa, lokasinya tidak pernah terjadi arus dan gelombang yang ekstrim.
Untuk kecepatan arus ideal sekitar 0,2-0,5 m/detik, sedangkan tinggi gelombang sebaiknya tidak lebih 1 m. lokasi kondusif sebaiknya berada di tengah pulau deretan karang, atau teluk.
Prtimbangan non-teknis
Pertimbangan non-teknis juga harus diperhitungkan sebelum dalam menentukan lokasi pembesaran kerapu di kja. Mulai dari perizinan, tenaga kerja, sarana penunjang, dan infrastruktur di kja.
Perizinan sangat penting dalam memulai usaha. Jadi, perjuangan yang di lakukan harus bersifat legal atau resmi.
Dengan demikian, perjuangan tidak akan terusik dan instansi pemerintah sanggup melaksanakan pengawasan.
Tenaga kerja sangat di perlukan dalam menjalani masa produksi hingga panen. Tenaga kerja sanggup di bagi menjadi teknisi dan tenaga bantu.
Teknisi sebaiknya merupakan andal bidang prikanan sehingga bisa cepat membantu ketika ada masalah.
Untuk tenaga bantu, sebaiknya di peroleh dari lokasi setempat dan dipekerjakan untuk keperluan operasinal. Mulai dari membersihkan karamba, jaring, dan memperlihatkan pakan.
Sarana penunjang berperan untuk memudahkan aktivitas pembesaran. Mulai dari pengadaan kerangka, jaring, pelampung seser, drum, peralatan panen, hingga peralatan produksi.
Semua sarana tersebut sebaiknya gampang di peroleh pada kawasan setempat sehingga sanggup menekan biaya usaha, terutama yang sering mengalami pergantian.
Baca juga:
7 Jenis Ikan Kerapu Cantik dan Gambarnya
Teknik Budidaya Ikan Kerapu di Kolam untuk Pemula
Penyakit Ikan Kerapu dan Cara Mengatasinya
Budidaya Ikan Kerapu DESAIN dan TATA LETAK
Desain dan tata letak penting jikalau perjuangan sudah masuk skala besar. Keduanya sanggup menentukan biaya investasi yang cukup di keluarkan. Terutama ketika ingin mengembangkan usaha.
Untuk menyusunnya, harus di buat desain terlebih dahulu semoga semuanya sanggup tersusun secara efektif dan efisien.
Desain yang anggun tidak hanya memperlihatkan konstruksi secara teknis, tetapi juga estetika keindahan.
Ada beberapa unit penyusun kja yang memerlukan desain semoga sanggup berfungsi sesuai kebutuhannya dan aman. Adapun fungsi dari desain sebagai berikut.
- bangunan berfungsi sesuai konstruksinya
- mempunyai kekuatan yang baik sesuai materi yang di gunakan
- memperlihatkan keindahan secara fisik
Tata letak fi kja dibutuhkan pada masing- masing unsur. Tujuan adanya tata letak yaitu memperlihatkan fasilitas dalam aktivitas operasional.
Peletakan masing-masing kja untuk ikan yang berukuran kecil dan besar harus secara urutan bila dalam sistem perjuangan tersebut akan dilakukan beberapa kali pemindahan tempat.
Untuk rumah yang dipakai untuk gudang pakan, sebaiknya cuup strategis dan tidak jauh dari tempat penurunan bongkar muat sarana produksi dan tidak terlalu jauh dengan unit kja yang paling jauh.
Tata letak yang di buat dengan baik akan memperlihatkan beberapa laba sebagai berikut.
- memudahkan operasional produksi
- memperlihatkan fasilitas sewaktu inspeksi
- memudahkan pada waktu panen.
Budidaya Ikan Kerapu - PEMASANGAN KERANGKA KERAMBA
Kegiatan yang cukup sulit pada tahap pra-produksi yaitu pemasangan unit kja diperairan laut.
Tidak saja sebab unitnya cukup besar, tetapi kondisi arus atau gelombang yang sedikit banyak juga sanggup memperlihatkan efek pada dikala pemasangan.
1. Perakitan kerangka keramba
Untuk pembuatan kerangka dilakukan di darat. Cukup menentukan ukuran dan jumlah unit yang di kehendaki.
Ketika pembuatannya selesai, kerangka di masukkan ke dalam perairan untuk di coba.
Setelah di coba dan berhasil, selanjutnya kerangka di tarik dengan kapal montor hingga ke titik yang di tuju.
2. Pemasangan jangkar
Kerangka yang telah hingga dilokasi perairan segera di pasangkan jangkar. Jangkar di ikat dengan tali yang panjangnya 3 kali dari kedalaman perairan.
Kemudian, jangkar beserta talinya di masukkan ke dalam perairan hingga hingga ke dasar perairan.
Setelah penempatan jangkar selesai, ujung-ujung keramba dilakukan dengan kuat pada tali yang terhubung ke jangkar.
Budidaya Ikan Kerapu - PEMASANGAN JARING
Setelah pemasangan kerangka dan jangkar selesai, sanggup di pasang jaring pada setiap unit kja dan di sesuaikan dengan luas petakan.
Pemasangan di lakukan dengan mengikat tali jaring pada tepi kerangka kepingan dalam.
Budidaya Ikan Kerapu - PERSIAPAN SARANA
Langkah sebelum budidaya di mulai, sarana harus di persiapkan sehingga proses pembesaran sanggup berjalan lancar.
Adapun sarana atau peralatan utama yang di butuhkan pada pembesaran kerapu antara lain termometer, DO meter, salinometer, ph meter, nitrat/nitrit test, secchi dish, dan obat-obatan/bahan kimia.
Sementara itu, sarana penunjang juga di butuhkan dalam proses pembesaran. Fungsinya untuk memudahkan proses produksi.
Beberapa sarana penunjang yang dibutuhkan antara lain seser, drum/blng, ember.
Teknik Budidaya Ikan Kerapu
Sebelum memulai proses pembesaran, hal-hal yang bekerjasama dengan produksi harus sudah siap.
Mulai dari wadah yang tidak rusak dan kesesuaian antara ukuran mata jaring dengan ukuran benih yang ditebar.
Dengan demikian, ikan akan tetap berada di dalam jaring selama pemeliharaan.
Selain itu, tentukan pula sasaran prduksinya sehingga sanggup diketahui kebutuhan benih dan pakannya.
Untuk mencapai konsumsi seberat 0,5 kg di butuhkan waktu pemeliharaan selama 8 bulan untuk kerapu macan dan 17 bulan untuk kerapu tikus dan ukuran gelondongkan.
Budidaya Ikan Kerapu - Pemilihan benih
Agar mendapat hasil yang baik, benih yang di gunakan juga harus baik dan berkualitas.
Selain itu, cara penanganannya pun harus sebaik mungkin. Mintalah jaminan pada penyedia benih hingga benih selamat di antar hingga lokasi.
- berukuran seragam
- mempunyai gerakan gesit bila disentuh
- Tubuh utuh tanpa cacat, berwarna cerah, dan tidak sakit.
- diperoleh dari penyedia benih terpercaya
- lokasi penyedia benih sebaiknya tidak jauh.
- lebih baik bila benih yang di tebar sudah mengalami pendederan terlebih dahulu.
Budidaya Ikan Kerapu - Penebaran benih
Setelah benih hingga segera mungkin lakukan penebaran. Usahakan benih hingga pada pagi atau sore hari ata ketika suhunya tidak panas.
Itulah dikala yang sempurna dilakukan penebaran, yaitu pada pagi hari pukul 06.00-09.00 dan sore hari jam 15.00-18.00.
Panas pada perairan akan besar lengan berkuasa pada badan benih dan metabolisme. Pada tebar benih tergantung dari ukuran benih yang ditebar.
Untuk benih berukuran 3-5 cm sanggup di tebar dengan kepadatan 300-500 ekor/m3.
Benih berukuran 10-15 cm sanggup di tebar dengan kepadatan 70-80 ekor/m3 dengan bobit benih 25-50 g/ekor.
Sementara itu, utuk benih berukuran 20-25 cm/ekor atau berbobot 75-100 g/ekor, padat tebarnya cukup 30-50 ekor/m3.
Penebaran dilakukan dengan aklimatisasi terlebih dahulu. Pertama, wadah pengangkutan di apung-apungkan dahulu selama 10 menit, kemudian plastik di buka.
Masukkan air dari kja ke dalam plastik, kemudian biarkan benih kerapu keluar sendiri.
Budidaya Ikan Kerapu – Makanan Ikan Kerapu
Pakan merupakan syarat utama dalam pembesaran kerapu dan bisa menghabiskan lebih dari 60% total biaya produksi. Pakan alami memang bayak terdapat diperairan, tetapi terbatas jumlahnya.
Dengan demikian, tetap harus ada pakan perhiasan yang di berikan secara kontinu.
Pakan yang di berikan harus berkualitas semoga sasaran bobot panen tercapai. Pemberian pakan pun harus diadaptasi dengan karakteristik ikan tersebut.
Kerapu yang bersifat karnivora lebih cocok bila di beri pakan berupa ikan segar di samping pelet.
Ikan yang di berikan sebaiknya sesegar mungkin sebab bila sudah agak membusuk biasanya kerapu kurang menyukainya.
Untuk mendapat ikan segar, sebaiknya pembudidaya bekerja sama dengan nelayan setempat yang sering mencari ikan di perairan umum.
Dengan demikian, kekurangan ikan tidak akan terjadi. Pemberian pakan sebaiknya diberikan secara teratur sesuai kebutuhannya.
Pemberian pakan yang tidak teratur hanya akan mengakibatkan pemborosan dan tidak akan mempengaruhi laju pertumbuhannya.
Ukuran ikan akan memperlihatkan efek cukup konkret pada penggunaan pakan.
Untuk pakan pelet, ukuran pakannya sudah di sesuaikan dengan ukuran atau umur ikan sehingga mulutnya sanggup menelan pelet.
Berbeda dengan pakan dari ikan segar. Pemberiannya lebih efektif bila di cincang terlebih dahulu sesuai dengan ukuran kerapu.
Pemberian pakan untuk kerapu di kja berbeda-beda, tergantung bobot tubuhnya. Untuk bobot badan kerapu di bawah 50-75 g, sumbangan pakan ikan rucah sebanyak 10% dari bobot tubuhnya.
Sementara itu, untuk bobot badan di atas 75-100 g, sumbangan ikan rucah cukup sekitar 5-8 % dari bobot tubuhnya.
Frekuensi sumbangan pakan juga di sesuaikan dengan ukuran kerapu. Semakin kecil ukuran kerapu, tingkat sumbangan pakannya harus lebih sering sebab kebutuhan energi kerapu kecil lebih besar.
Untuk benih berukuran 3-5 cm, sumbangan pakannya bisa 4-5 kali sehari. Setelah berukuran 7-12 cm, sumbangan pakan cukup 2 kali sehari.
Pakan berupa cincangan ikan sanggup diberikan dengan menyebarkannya secara merata.
Untuk pakan pelet, pemberiannya juga secara merata di dalam kja sedikit semoga pelet tidak cepat tenggelam ke dasar perairan.
Budidaya Ikan Kerapu – Cara Merawat Ikan Kerapu
Selama pemeliharaan, benih kerapu didalam kja harus di beri perawatan secara rutin, perawatan tersebut sebagai berikut.
- lakukan pengamatan setiap hari secara rutin mengenai kondisi kerapu. Perhatikan kondisi fisik dan gerakan renangnya
- lakukan pengukuran kualitas air 1-2 kali sehari. Pada kondisi khusus sanggup dilakukan tes nitrit dan nitrat.
- amati kondisi perubahan fisik perairan di sekitar keramba
- lakukan pengecekan kondisi konstruksi kja.
Budidaya Ikan Kerapu – Cara Mearawat Ikan Kerapu di Keramba
Usaha pembesaran kja di bahari memerlukan perawatan yang cukup tinggi. Air bahari yang bersifat korosif terhadap logam.
Selain itu, untuk materi kerangka dari kayu/bambu akan mudaj ditempeli hewan-hewan bahari ibarat teritip.
1. Perawatan pasca operasional
Setelah aktivitas pembesaran simpulan dalam satu diklus produksi, sebaiknya dilakukan perawatan. Jaring di basuh higienis dan di keringkan.
Yang rusak di tambal atau di jahit kembali. Sementara itu, peralatan lain juga di basuh dan di keringkan.
Pada pencucian yang perlu di kerik dilakukan pengerikan. Pada peralatan yang membutuhkan pengecatan sanggup dilakukan pengecatan ulang semoga sanggup bertahan lama.
Perbaikan yang rusak
Terkadang ada peralatan yang sedang di gunakan selama pemeliharaan bisa mengalami kerusakan.
Agar kerusakan tersebut tidak merambat atau bertambah parah dan membahayakan orang, sebaiknya segera di perbaiki.
Biaya memperbaiki akan jauh lebih murah daripada biaya untuk membangun kja kembali.
dengan sahabat mau membaca semua cara budidaya ikan kerapu di karamba jaring apung di atas, niscaya akan mendapat hasil perawatan yang maksimal cepat besar. Semoga bermanfaa.