Pembenihan Ikan Keli (Lele Keli) Bagi Pemula Serta Cara Meraawatnya
Pembenihan Ikan Keli inFoikan.Com Salah satu aspek penting dalam budidaya ikan yakni ketersediaan benih, baik kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.
Pembenihan Ikan Keli - LOKASI DAN FASILITAS PEMBENIHAN
Lokasi lahan untuk perjuangan pembenihan ikan lele keli sebaiknya tidak lebih 600 m di atas permukaan laut. Air yang di butuhkan tidak perlu terlalu jernih, asalkan debitnya cukup untuk mengganti air kolam.
Penggantian air tidak perlu setiap hari, cukup seminggu sekali.
Namun, jikalau air terlalu keruh atau berwarna cokelat alasannya yakni mengandung banyak partikel tanah maka perlu di endapkan di dalam kolam pengendapan sebelum di masukkan ke dalam kolam pembenihan.
Sedangkan akomodasi pembenihan di sesuaikan dengan teknik yang diterapkan. Ikan lele keli sanggup di benihkan pada kolam sempit berukuran 2 m2 hingga kolam luas.
Untuk cara pembenihan ikan keli (lele keli) yang lebih intensif di butuhkan fasilitas-fasilitas sebagai berikut.
Kolam pemeliharaan induk berfungsi sebagai kolam khusus yang di gunakan untuk memelihara induk. Lihat juga youtube ternak ikan keli yang sudah beredar.
Kolam ini di gunakan sebagai daerah membesarkan ikan-ikan yang kemudian di jadikan induk atau memelihara ikan hingga matang gonad dan sebagai daerah induk-induk ikan yang telah final di pijahkan.
Kolam pemeliharaan induk biasanya di sediakan sebanyak 2 buah, satu untuk induk jantan dan satu lagi untuk induk betina.
Ukuran kolam tergantung dari kebutuhan maupun lahan yang tersedia. Ukuran kolam yang umum antara 100-400 m2.
Kolam pemijahan berfungsi untuk mempertemukan induk jantan dan induk betina yang telah matang telur.
Bila lokasi yang tersedia tidak mencukupi, maka kolam pemijahan dan kolam pemeliharaan induk cukup, satu kolam saja.
Salah satu perjuangan yang berkembang ketika ini yakni peternakan ikan keli di malaysia, dimana disana ternyata berbagai para bredeernya.
Kolam penetasan telur di gunakan untuk menetaskan telur-telur yang terbuahi. Selain di lakukan di kolam penetasan khusus, penetasan telur juga di lakukan di daerah lain, menyerupai paso, kolam beton, corong, atau di hapa.
Penetasan telur juga di lakukan pada kolam pemeliharaan induk dan kolam pemijahan. Bahkan dalam satu kolam, beberapa acara sanggup di gabungkan.
Baca juga:
Panduan Lengkap Budidaya Ikan Hias
Cara Budidaya Cupang Koi
Budidaya Ikan di Pekarangan Tambah Penghasilan
Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula
Kolam pemeliharaan larva di gunakan untuk memelihara larva. Larva yang sudah lepas dari induknya, sanggup mencari makan sendiri, tetapi masih lemah dan belum sanggup berenang cepat.
Kolam yang di gunakan sanggup berupa kolam tanah, kolam beton atau pun di sawah. Ukuran kolam biasanya antara 100-600 m2.
Kolam pemeliharaan benih di gunakan untuk memelihara anak ikan pasca larva. Kolam sanggup berupa kolam tanah, kolam beton atau di sawah.
Ukuran kolam untuk pemeliharaan benih antara 250-600 m2. Pada pembenihan yang lebih maju, kolam pemeliharaan benih terdiri dari beberapa buah, yaitu kolam pemeliharaan benih I,II, dan III.
Pada waktu menentukan calon induk tidak perlu di perhatikan beberapa tanda, sepeti tubuh ikan bersih, berwarna mulus, tidak cacat, tidak pucat dan bergerak aktif dan lincah.
Calon induk yang terpilih di tampung dalam kolam pmeliharaan induk.
Kepadatan kolam induk untuk setiap 2 m2 diisi enam ekor calon induk keli kampung.
Selama dalam kolam, induk di beri makanan yang banyak mengandung protein.
Hal ini yang perlu di perhatikan yakni bahwa induk yang muda akan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
Lele keli yang di jadikan induk sudah harus mencapai umur 9 bulan, berat 200 gram dengan panjang 20-25 cm untuk innduk jantan dan umur 12 bulan, berat 300 gram dan panjang 20-25 cm induk betina.
Semakin besar dan renta dari usia tersebut maka semakin banyak produksi telur maupun spermanya.
Telur dan sperma mulai berkurang bila induk telah mencapai umur 4 tahun.
Induk jantan dan betina sanggup di bedakan dengan melihat seks sekundernya.
Pada ikan jantan dan tubuhnya berwarna merah cerah dengan tepi sirip serta papilla genital berwarna kemerahan.
Induk jantan juga memiliki alat kelamin yang runcing. Sedangkan pada induk betina sanggup di kenali dari perutnya gendut penuh berisi telur dan menggelantung ke arah anus, bila di pegang perutnya terasa lembek, dinding perut kelihatan tipis, dan papilla genital berwarna merah serta membentuk bulat.
Sebaiknya ukuran individu induk jantan hampir sama dengan induk betina untuk setiap kali pemijahan, serta jumlah beratnya sama antara induk jantan dan betina.
Dengan demikian di harapkan pembuahan telur sanggup berlangsung dengan merata.
Induk-induk yang telah terpilih di kolam pemeliharaan induk. Perawatan induk di lakukan secara terpisah antara ikan jantan dan ikan betina.
Dengan memisahkan perawatan induk dan calon induk maka di peroleh laba antara lain tidak terjadi pemijahan liar, pemasangan induk sanggup di atur, proses pematangan gonad berlangsung lebih cepat dan penjadwalan pemijahan sanggup di lakukan lebih tepat.
Namun perawatan induk dengan cara ini memerlukan lebih banyak kolam. Kolam induk di tempatkan di lokasi yang gampang di awasi, menyerupai bersahabat kantor atau rumah jaga.
Dekat kolam pemijahan, gampang di jangkau dengan alat angkut, kondusif dari gangguan hama, ketersediaan air cukup, tersedia penerangan pada malam hari dan berada dalam lingkungan nyaman yang terlindung terhadap terik sinar matahari langsung.
Untuk perawatan induk sebaiknya ikan-ikan tersebut di pelihara dalam kondisi tunggal jenis dan tunggal kelamin serta dalam kepadatan tidak lebih dari 4-6 ekor per 2 m2, sehingga pembagian pakan akan lebih merata semoga tidak menghambat perkembangan gonad ikan.
Pemijahan lele keli sanggup di lakukan dengan dua cara yaitu secara alami dan buatan atau terkenal dengan hipofisasi.
Pemijahan secara alami sanggup di lakukan dengan cara berpasang-pasangan dan secara massal.
Pengamatan tingkat kematangan gonad umumnya lebih banyak dilakukan terhadap induk betina.
Pengamatan gonad di lakukan untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan pemijahan.
Keberhasilan pemijahan di tentukan olehkematangan telur dan sperma.
Pengamatan tingkat kematangan gonad sanggup di lakukan di laboratorium dengan memakai mikroskp atau di lapangan dengan memakai gejala umum.
Untuk menentukan tingkat kematangan gonad secara laboratoris di lakukan dengan berpedoman pada kriteria dara, dara berkembang perkembangan I, perkembangan II, mijah, dan salin, dan pulih salin.
Pembenihan Ikan Keli - Pemijahan sistem pasangan
Disebut pemijahan sistem pasangan alasannya yakni memang induk lele keli yang di pijahkan dilakukan secara berpasangan dalam sebuah wadah yang relatif sempit.
Dalam sistem ini, keberhasilan pemijahan sangat tergantung dari pembenihan dalam menentukan induk untuk di pasangkan.
Pemijahan ini kadang disebut sistem perkosaan alasannya yakni memang induk-induk yang di pasangkan di paksa untuk memijah.
Kolam yang di gunakan untuk pemijahan sistem ini relatif sempit. Misalnya 1 x 1 m2 atau 1 x 2 m2 dengan kedalaman 0,5-0,6 meter.
Di tengah kolam pemijahan di buat cekungan untuk memudahkan penangkapan benih.
Pada dasar cekungan di buat susukan pengurasan air dengan mempergunakan pipa paralon yang berdiameter 1,5 inci.
Pipa pengurasan ini tidak mutlak ada alasannya yakni pengurasan sanggup di lakukan dengan memakai selang plastik.
Kolam di lengkapi dengan sarang pemijahan yang di buat dari tumpukan watu bata berukuran 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm.
Tumpukan watu bata di buat membentuk segi empat yang salah satu sisinya terbuka untuk keluar masuk induk ikan.
Setelah persiapan selesai, kolam di isi air setinggi 30-40 cm dan di biarkan beberapa hari semoga kualitas air stabil.
Untuk menciptakan suasana alami di kolam, maka di beri beberapa eceng gondok yang rimbun akarnya.
Pemasukan sepasang induk lele keli ke dalam kolam sebaiknya di lakukan pada sore hari antara 16.00-17.00. ini di lakukan untuk memberi kesempatan induk ikan mengikuti keadaan sehingga terhindar dari stres jawaban fluktuasi suhu air tinggi.
Pemijahan sistem massal yakni suatu cara pemijahan dengan menempatkan beberapa pasang induk jantan dan betina yang matang
kelamin ke dalam kolam pemijahan yang telah dilengkapi degan sarangg-sarang penelusuran pada bab pinggirnya.
Jumlah induk jantan dan betina di sesuaikan dengan jumlah sarang.
Ukuran kolam yang dibentuk sangat bervariasi, dari ukuran 25 m2 hingga 300 m2, berbentuk persegi panjang.
Kolam di lengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaran. Kedalaman kolam bervariasi antara 1-1,5 meter dengan dasar kolam sedikit berlumpur.
Sarang penelusuran di buat di sepanjang sisi pematang dengan jarak antara sarang yang satu dengan lainnya 1 meter.
Persiapan kolam mencakup pengeringan, pengapuran, dan pemupukan. Pengeringan di lakukan 3-7 hari untuk mematikan bibit penyakit dan ikan liar.
Kemudian kolam di kapur dengan takaran 25-200 gram dan pemupukan dengan memakai pupuk sangkar 500-700 gram, urea 15 gram, dan tsp 20 gram.
Bisa juga di tambahkan ammonium nitrat 15 gram.
Kemudian klam di aliri hingga batas di bawah lubang sarang penelusuran, sehingga sarang penelusuran tetap kering.
Setelah 5-7 hari kemudian induk jantan dan betina di masukkan ke dalam kolam pemijahan.
Bersamaan denan itu pemasukan air di tambah sehingga mencapai ketinggian 10-15 cm di atas dasar sarang penelusuran.
Selama di kolam pemijahan, induk di beri makanan yang cukup sebanyak 5-10 % berat total ikan. Makanan di berikan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Dalam kondisi alamiah, telur-telur ikan lele keli akan menetas dalam waktu 1-2 hari sesudah pembuahan. Penetasan sebaiknya di lakukan di hapa yang di lengkapi aerator pada air yang mengalir pelan.
Ini di lakukan semoga lemak atau lapisan minyak yang ada pada telur tidak mengganggu kualitas air.
Pada kisaran suhu 25-28 derajat c, kandungan oksigen 5-6 ppm dan amonia di bawah 0,1 ppm, maka selama kurang 2 hari telur-telur akan menetas.
Larva umur 7 hari sanggup di pelihara di kolam tanah atau kolam beton. Untuk memudahkan pengawasan, ukuran bak-bak jangan terlalu besar, sanggup berukuran 1 x 2 meter atau 2 x 2 meter.
Padat tebarnya pun di atur jangan terlalu padat, cukup 100-120 ekor/m2. untuk mempercepat larva lele umur 1 ahad atau berbobot 1 gram hingga menjadi benih ikan siap tebar, maka anak ikan lele keli perlu pakan dengan porsi dan kandungan gizi yang cukup.
Pakan di berikan setiap hari secara teratur. Untuk menghindari pencemaran air, pakan di berikan sedikit-sedikit, sekali habis, dan jangan berlebihan namun dengan frekuensi sering.
Selain jangan memberi jumlah pakan yang berlebih, untuk menjaga kualitas air tetap baik, sebaiknya juga di lakukan penggantian air total seminggu sekali.
Pemeliharaan benih di lakukan sesudah tahap perawatan larva, yaitu ketika benih lele keli berumur 30 hari atau lebih.
Untuk memudahkan pengelolaan maka pemeliharaan benih lele keli di batasi hingga ikan mencapai ukuran 8-15 cm atau mencapai bobot 10-50 gram/ekor.
Pemeliharaan benih tahap ini biasanya di sebut juga pendederan atau pengipukan, yaitu pemeliharaan benih ikan lele keli yang mencapai umur 30 hari.
Pemeliharaan di lakukan di kolam tanah atau di sawah. Ukuran kolam untuk pemeliharaan benih sebaiknya tidak terlalu luas semoga gampang di lakukan pengawasan.
Bila dipergunakan kolam tanah, luasnya tidak lebih dari 500 m2. luas kolam yang ideal yakni 100 m2. kolam tanah di pupuk terlebih dahulu sebelum di tebari benih semoga pakan alami sanggup tumbuh.
Pupuk yang di gunakan yakni pupuk kandang. Pupuk organik untuk kolam ikan lele sanggup di gunakan takaran tinggi, yaitu 500 kg untuk kolam seluas 100 m2. pupuk tersebut sebaiknya di tebarkan di bab pinggir kolam.
Kolam di beri pelindung semoga sinar matahari tidak terlalu kuat/panas. Pelindung sanggup berupa daun kelapa atau daun pisang yang di apungkan di permukaan air atau di tancapkan di dasar kolam.
Kemudian air di masukkan sedalam 20 cm. Pemasukan air sedalam ini di masukkan semoga penguraian pupuk di dalam kolam berlangsung lebih cepat.
Pada hari ke 5 permukaan air di naikkan lagi hingga mencapai 40-70 cm. Pada hari ke-7, benih lele keli sanggup di tebar ke kolam.
Benih ikan lele keli yang berumur 30 hari, di tebar dengan kepadatan 100-200 ekor/m2. pemeliharaan di kolam ini di lakukan selama 30 hari untuk mendapat lele keli sebesar 5-7 cm atau berat per individunya mencapai 8-10 gram.
Penggantian air sering di lakukan, semoga airnya selalu segar dan cukup oksigen. Pemasukan air gres sebaiknya di lakukan pagi dan sore selama 1-2 jam.
Pemasukan ini di iringi dengan pembuangan air yang seimbang. Air yang masuk harus jernih semoga benih tidak terganggu oleh endapan lumpur.
Jika air keruh maka di endapkan dahulu di kolam pengendapan.
Setelah masa pemeliharaan 30 hari, angka mortalitas benih sanggup mencapai 20-30%. namun, angka tersebut masih normal.
Setelah pemeliharaan 4 minggu, panjang tubuh benih telah mencapai 5-7 cm.
Pada ukuran tersebut benih sudah sanggup di jual kepada petani atau di pelihara untuk memperoleh benih yang lebih besar.
Diharapkan bagi Anda yang ingin membuka perjuangan lele, kuasai mulai dari pembenihan ikan keli (lele keli) ini mulai dari dasar hingga membentuk sebuah bisnis yang menjanjikan.
Pembenihan Ikan Keli - LOKASI DAN FASILITAS PEMBENIHAN
Lokasi lahan untuk perjuangan pembenihan ikan lele keli sebaiknya tidak lebih 600 m di atas permukaan laut. Air yang di butuhkan tidak perlu terlalu jernih, asalkan debitnya cukup untuk mengganti air kolam.
Penggantian air tidak perlu setiap hari, cukup seminggu sekali.
Namun, jikalau air terlalu keruh atau berwarna cokelat alasannya yakni mengandung banyak partikel tanah maka perlu di endapkan di dalam kolam pengendapan sebelum di masukkan ke dalam kolam pembenihan.
Sedangkan akomodasi pembenihan di sesuaikan dengan teknik yang diterapkan. Ikan lele keli sanggup di benihkan pada kolam sempit berukuran 2 m2 hingga kolam luas.
Untuk cara pembenihan ikan keli (lele keli) yang lebih intensif di butuhkan fasilitas-fasilitas sebagai berikut.
Pembenihan Ikan Keli
Pembenihan Ikan Keli - Kolam pemeliharaan induk
Kolam pemeliharaan induk berfungsi sebagai kolam khusus yang di gunakan untuk memelihara induk. Lihat juga youtube ternak ikan keli yang sudah beredar.
Kolam ini di gunakan sebagai daerah membesarkan ikan-ikan yang kemudian di jadikan induk atau memelihara ikan hingga matang gonad dan sebagai daerah induk-induk ikan yang telah final di pijahkan.
Kolam pemeliharaan induk biasanya di sediakan sebanyak 2 buah, satu untuk induk jantan dan satu lagi untuk induk betina.
Ukuran kolam tergantung dari kebutuhan maupun lahan yang tersedia. Ukuran kolam yang umum antara 100-400 m2.
Pembenihan Ikan Keli - Kolam pemijahan
Kolam pemijahan berfungsi untuk mempertemukan induk jantan dan induk betina yang telah matang telur.
Bila lokasi yang tersedia tidak mencukupi, maka kolam pemijahan dan kolam pemeliharaan induk cukup, satu kolam saja.
Salah satu perjuangan yang berkembang ketika ini yakni peternakan ikan keli di malaysia, dimana disana ternyata berbagai para bredeernya.
Pembenihan Ikan Keli - Kolam penetasan telur
Kolam penetasan telur di gunakan untuk menetaskan telur-telur yang terbuahi. Selain di lakukan di kolam penetasan khusus, penetasan telur juga di lakukan di daerah lain, menyerupai paso, kolam beton, corong, atau di hapa.
Penetasan telur juga di lakukan pada kolam pemeliharaan induk dan kolam pemijahan. Bahkan dalam satu kolam, beberapa acara sanggup di gabungkan.
Baca juga:
Panduan Lengkap Budidaya Ikan Hias
Cara Budidaya Cupang Koi
Budidaya Ikan di Pekarangan Tambah Penghasilan
Usaha Budidaya Ikan untuk Pemula
Pembenihan Ikan Keli - Kolam pemeliharaan larva
Kolam pemeliharaan larva di gunakan untuk memelihara larva. Larva yang sudah lepas dari induknya, sanggup mencari makan sendiri, tetapi masih lemah dan belum sanggup berenang cepat.
Kolam yang di gunakan sanggup berupa kolam tanah, kolam beton atau pun di sawah. Ukuran kolam biasanya antara 100-600 m2.
Pembenihan Ikan Keli - Kolam pemeliharaan benih
Kolam pemeliharaan benih di gunakan untuk memelihara anak ikan pasca larva. Kolam sanggup berupa kolam tanah, kolam beton atau di sawah.
Ukuran kolam untuk pemeliharaan benih antara 250-600 m2. Pada pembenihan yang lebih maju, kolam pemeliharaan benih terdiri dari beberapa buah, yaitu kolam pemeliharaan benih I,II, dan III.
Pembenihan Ikan Keli - PEMILIHAN INDUK DAN PEMELIHARAANNYA
Pada waktu menentukan calon induk tidak perlu di perhatikan beberapa tanda, sepeti tubuh ikan bersih, berwarna mulus, tidak cacat, tidak pucat dan bergerak aktif dan lincah.
Calon induk yang terpilih di tampung dalam kolam pmeliharaan induk.
Kepadatan kolam induk untuk setiap 2 m2 diisi enam ekor calon induk keli kampung.
Selama dalam kolam, induk di beri makanan yang banyak mengandung protein.
Hal ini yang perlu di perhatikan yakni bahwa induk yang muda akan menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.
Lele keli yang di jadikan induk sudah harus mencapai umur 9 bulan, berat 200 gram dengan panjang 20-25 cm untuk innduk jantan dan umur 12 bulan, berat 300 gram dan panjang 20-25 cm induk betina.
Semakin besar dan renta dari usia tersebut maka semakin banyak produksi telur maupun spermanya.
Telur dan sperma mulai berkurang bila induk telah mencapai umur 4 tahun.
Induk jantan dan betina sanggup di bedakan dengan melihat seks sekundernya.
Pada ikan jantan dan tubuhnya berwarna merah cerah dengan tepi sirip serta papilla genital berwarna kemerahan.
Induk jantan juga memiliki alat kelamin yang runcing. Sedangkan pada induk betina sanggup di kenali dari perutnya gendut penuh berisi telur dan menggelantung ke arah anus, bila di pegang perutnya terasa lembek, dinding perut kelihatan tipis, dan papilla genital berwarna merah serta membentuk bulat.
Sebaiknya ukuran individu induk jantan hampir sama dengan induk betina untuk setiap kali pemijahan, serta jumlah beratnya sama antara induk jantan dan betina.
Dengan demikian di harapkan pembuahan telur sanggup berlangsung dengan merata.
Induk-induk yang telah terpilih di kolam pemeliharaan induk. Perawatan induk di lakukan secara terpisah antara ikan jantan dan ikan betina.
Dengan memisahkan perawatan induk dan calon induk maka di peroleh laba antara lain tidak terjadi pemijahan liar, pemasangan induk sanggup di atur, proses pematangan gonad berlangsung lebih cepat dan penjadwalan pemijahan sanggup di lakukan lebih tepat.
Namun perawatan induk dengan cara ini memerlukan lebih banyak kolam. Kolam induk di tempatkan di lokasi yang gampang di awasi, menyerupai bersahabat kantor atau rumah jaga.
Dekat kolam pemijahan, gampang di jangkau dengan alat angkut, kondusif dari gangguan hama, ketersediaan air cukup, tersedia penerangan pada malam hari dan berada dalam lingkungan nyaman yang terlindung terhadap terik sinar matahari langsung.
Untuk perawatan induk sebaiknya ikan-ikan tersebut di pelihara dalam kondisi tunggal jenis dan tunggal kelamin serta dalam kepadatan tidak lebih dari 4-6 ekor per 2 m2, sehingga pembagian pakan akan lebih merata semoga tidak menghambat perkembangan gonad ikan.
Pembenihan Ikan Keli – Cara PEMIJAHAN Lele Keli
Pemijahan lele keli sanggup di lakukan dengan dua cara yaitu secara alami dan buatan atau terkenal dengan hipofisasi.
Pemijahan secara alami sanggup di lakukan dengan cara berpasang-pasangan dan secara massal.
Pengamatan tingkat kematangan gonad umumnya lebih banyak dilakukan terhadap induk betina.
Pengamatan gonad di lakukan untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan pemijahan.
Keberhasilan pemijahan di tentukan olehkematangan telur dan sperma.
Pengamatan tingkat kematangan gonad sanggup di lakukan di laboratorium dengan memakai mikroskp atau di lapangan dengan memakai gejala umum.
Untuk menentukan tingkat kematangan gonad secara laboratoris di lakukan dengan berpedoman pada kriteria dara, dara berkembang perkembangan I, perkembangan II, mijah, dan salin, dan pulih salin.
Pembenihan Ikan Keli - Pemijahan sistem pasangan
Disebut pemijahan sistem pasangan alasannya yakni memang induk lele keli yang di pijahkan dilakukan secara berpasangan dalam sebuah wadah yang relatif sempit.
Dalam sistem ini, keberhasilan pemijahan sangat tergantung dari pembenihan dalam menentukan induk untuk di pasangkan.
Pemijahan ini kadang disebut sistem perkosaan alasannya yakni memang induk-induk yang di pasangkan di paksa untuk memijah.
Kolam yang di gunakan untuk pemijahan sistem ini relatif sempit. Misalnya 1 x 1 m2 atau 1 x 2 m2 dengan kedalaman 0,5-0,6 meter.
Di tengah kolam pemijahan di buat cekungan untuk memudahkan penangkapan benih.
Pada dasar cekungan di buat susukan pengurasan air dengan mempergunakan pipa paralon yang berdiameter 1,5 inci.
Pipa pengurasan ini tidak mutlak ada alasannya yakni pengurasan sanggup di lakukan dengan memakai selang plastik.
Kolam di lengkapi dengan sarang pemijahan yang di buat dari tumpukan watu bata berukuran 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm.
Tumpukan watu bata di buat membentuk segi empat yang salah satu sisinya terbuka untuk keluar masuk induk ikan.
Setelah persiapan selesai, kolam di isi air setinggi 30-40 cm dan di biarkan beberapa hari semoga kualitas air stabil.
Untuk menciptakan suasana alami di kolam, maka di beri beberapa eceng gondok yang rimbun akarnya.
Pemasukan sepasang induk lele keli ke dalam kolam sebaiknya di lakukan pada sore hari antara 16.00-17.00. ini di lakukan untuk memberi kesempatan induk ikan mengikuti keadaan sehingga terhindar dari stres jawaban fluktuasi suhu air tinggi.
Pembenihan Ikan Keli - Pemijahan sistem massal
Pemijahan sistem massal yakni suatu cara pemijahan dengan menempatkan beberapa pasang induk jantan dan betina yang matang
kelamin ke dalam kolam pemijahan yang telah dilengkapi degan sarangg-sarang penelusuran pada bab pinggirnya.
Jumlah induk jantan dan betina di sesuaikan dengan jumlah sarang.
Ukuran kolam yang dibentuk sangat bervariasi, dari ukuran 25 m2 hingga 300 m2, berbentuk persegi panjang.
Kolam di lengkapi dengan pintu pemasukan dan pengeluaran. Kedalaman kolam bervariasi antara 1-1,5 meter dengan dasar kolam sedikit berlumpur.
Sarang penelusuran di buat di sepanjang sisi pematang dengan jarak antara sarang yang satu dengan lainnya 1 meter.
Persiapan kolam mencakup pengeringan, pengapuran, dan pemupukan. Pengeringan di lakukan 3-7 hari untuk mematikan bibit penyakit dan ikan liar.
Kemudian kolam di kapur dengan takaran 25-200 gram dan pemupukan dengan memakai pupuk sangkar 500-700 gram, urea 15 gram, dan tsp 20 gram.
Bisa juga di tambahkan ammonium nitrat 15 gram.
Kemudian klam di aliri hingga batas di bawah lubang sarang penelusuran, sehingga sarang penelusuran tetap kering.
Setelah 5-7 hari kemudian induk jantan dan betina di masukkan ke dalam kolam pemijahan.
Bersamaan denan itu pemasukan air di tambah sehingga mencapai ketinggian 10-15 cm di atas dasar sarang penelusuran.
Selama di kolam pemijahan, induk di beri makanan yang cukup sebanyak 5-10 % berat total ikan. Makanan di berikan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Pembenihan Ikan Keli - PENETASAN TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA
Dalam kondisi alamiah, telur-telur ikan lele keli akan menetas dalam waktu 1-2 hari sesudah pembuahan. Penetasan sebaiknya di lakukan di hapa yang di lengkapi aerator pada air yang mengalir pelan.
Ini di lakukan semoga lemak atau lapisan minyak yang ada pada telur tidak mengganggu kualitas air.
Pada kisaran suhu 25-28 derajat c, kandungan oksigen 5-6 ppm dan amonia di bawah 0,1 ppm, maka selama kurang 2 hari telur-telur akan menetas.
Larva umur 7 hari sanggup di pelihara di kolam tanah atau kolam beton. Untuk memudahkan pengawasan, ukuran bak-bak jangan terlalu besar, sanggup berukuran 1 x 2 meter atau 2 x 2 meter.
Padat tebarnya pun di atur jangan terlalu padat, cukup 100-120 ekor/m2. untuk mempercepat larva lele umur 1 ahad atau berbobot 1 gram hingga menjadi benih ikan siap tebar, maka anak ikan lele keli perlu pakan dengan porsi dan kandungan gizi yang cukup.
Pakan di berikan setiap hari secara teratur. Untuk menghindari pencemaran air, pakan di berikan sedikit-sedikit, sekali habis, dan jangan berlebihan namun dengan frekuensi sering.
Selain jangan memberi jumlah pakan yang berlebih, untuk menjaga kualitas air tetap baik, sebaiknya juga di lakukan penggantian air total seminggu sekali.
Pembenihan Ikan Keli - PEMELIHARAAN BENIH PASCA LARVA
Pemeliharaan benih di lakukan sesudah tahap perawatan larva, yaitu ketika benih lele keli berumur 30 hari atau lebih.
Untuk memudahkan pengelolaan maka pemeliharaan benih lele keli di batasi hingga ikan mencapai ukuran 8-15 cm atau mencapai bobot 10-50 gram/ekor.
Pemeliharaan benih tahap ini biasanya di sebut juga pendederan atau pengipukan, yaitu pemeliharaan benih ikan lele keli yang mencapai umur 30 hari.
Pemeliharaan di lakukan di kolam tanah atau di sawah. Ukuran kolam untuk pemeliharaan benih sebaiknya tidak terlalu luas semoga gampang di lakukan pengawasan.
Bila dipergunakan kolam tanah, luasnya tidak lebih dari 500 m2. luas kolam yang ideal yakni 100 m2. kolam tanah di pupuk terlebih dahulu sebelum di tebari benih semoga pakan alami sanggup tumbuh.
Pupuk yang di gunakan yakni pupuk kandang. Pupuk organik untuk kolam ikan lele sanggup di gunakan takaran tinggi, yaitu 500 kg untuk kolam seluas 100 m2. pupuk tersebut sebaiknya di tebarkan di bab pinggir kolam.
Kolam di beri pelindung semoga sinar matahari tidak terlalu kuat/panas. Pelindung sanggup berupa daun kelapa atau daun pisang yang di apungkan di permukaan air atau di tancapkan di dasar kolam.
Kemudian air di masukkan sedalam 20 cm. Pemasukan air sedalam ini di masukkan semoga penguraian pupuk di dalam kolam berlangsung lebih cepat.
Pada hari ke 5 permukaan air di naikkan lagi hingga mencapai 40-70 cm. Pada hari ke-7, benih lele keli sanggup di tebar ke kolam.
Benih ikan lele keli yang berumur 30 hari, di tebar dengan kepadatan 100-200 ekor/m2. pemeliharaan di kolam ini di lakukan selama 30 hari untuk mendapat lele keli sebesar 5-7 cm atau berat per individunya mencapai 8-10 gram.
Penggantian air sering di lakukan, semoga airnya selalu segar dan cukup oksigen. Pemasukan air gres sebaiknya di lakukan pagi dan sore selama 1-2 jam.
Pemasukan ini di iringi dengan pembuangan air yang seimbang. Air yang masuk harus jernih semoga benih tidak terganggu oleh endapan lumpur.
Jika air keruh maka di endapkan dahulu di kolam pengendapan.
Setelah masa pemeliharaan 30 hari, angka mortalitas benih sanggup mencapai 20-30%. namun, angka tersebut masih normal.
Setelah pemeliharaan 4 minggu, panjang tubuh benih telah mencapai 5-7 cm.
Pada ukuran tersebut benih sudah sanggup di jual kepada petani atau di pelihara untuk memperoleh benih yang lebih besar.
Diharapkan bagi Anda yang ingin membuka perjuangan lele, kuasai mulai dari pembenihan ikan keli (lele keli) ini mulai dari dasar hingga membentuk sebuah bisnis yang menjanjikan.