Ciri Morfologi Belut Beserta Jenis Dan Masakan Di Alam Bebas
Morfologi Belut Untuk melaksanakan budidaya belut dengan baik, para calon pembudidaya harus betul-betul mengenal belut, baik secara fisik maupun anatomi.
Pengetahuan yang harus di pahami meliputi kondisi belut yang baik, tingkah laris belut hidup, jenis pakan dan cara makan, prosedur pemijahan belut, maupun cara belut dalam menghadapi lingkungan yang buruk.
Dengan mengetahui seluk-beluk belut, pembudidaya sanggup lebih gampang memperlakukan belut tersebut dalam media budidaya.
Dengan begitu, upaya pembudidaya sanggup memaksimalkan sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas belut.
Berikut merupakan ciri morfologi belut beserta habitat dan jenis jenis belut sampai kebiasaan makan di alam bebeas.
Berikut merupakan ciri morfologi belut beserta habitat dan jenis jenis belut sampai kebiasaan makan di alam bebeas.
Morfologi Belut
Sekilas, tubuh belut mirip ular, yaitu memanjang. Belut juga tidak mempunyai sirip dada, sirip punggung, dan sirip dubur.
Sirip dada dan sirip punggung hanya berbentuk semacam guratan kulit yang halus. Adapun sirip dubur telah mengalami perubahan bentuk ibarat lipatan kulit tanpa penyangga jari-jari atau lemah.
Badan belut lebih panjang dari ekornya yang pendek dan tirus. Panjang tubuh belut mencapai 90 cm.
Ukuran kepala belut lebih besar di bandingkan tubuhnya. Kedua matanya terlihat kecil dan terlindungi oleh kulit keriput di bab atasnya.
Mulut belut dilengkapi lipatan kulit yang sedikit menebal di bab luarnya, sedangkan bab dalam ekspresi dilengkapi dengan gigi-gigi runcing berukuran kecil dan berbentuk kerucut.
Tubuh belut tidak bersisik dan hanya di lapisi kulit. Sementara permukaan tubuhnya di selimuti cairan lendir sehingga kulit terlihat berkilau dan terasa licin jikalau di pegang.
Tubuh belut muda berwarna kuning kecoklatan, sedangkan belut remaja berwarna coklat agak gelap.
Gurat sisi yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh terlihat dengan jelas. Ukuran panjang tubuh belut sebanding dengan ukuran lingkar tubuhnya.
Dengan begitu, belut berlingkar tubuh besar akan mempunyai panjang tubuh yang lebih di bandingkan belut dengan lingkar tubuh kecil.
Dilihat dari bentuknya, gigi belut yang runcing dan berukuran kecil merupakan alat untuk menyergap, menahan, dan merobek mangsa.
Sementara lambung besar serta usus yang pendek, tebal, dan lentur merupakan ciri binatang karnivora atau pemakan daging.
Morfologi Belut – JENIS-Jenis BELUT
Baca juga:
a. Belut sawah
Belut sawah mempunyai panjang tubuh 20 kali tinggi tubuh. Letak permulaan sirip punggung sedikit di belakang perut.
Semetara alat pernapasan belut dilengkapi dengan pipa lengkung insang. Rata-rata, panjang tubuh maksimal belut mencapai 80 cm dan berat maksimal 400 g.
b. Belut rawa
Belut rawa mempunyai panjang tubuh 30 kali tinggi badan. Letak permulaan sirip punggung di depan dubur.
Di bab perut, terdapat lubang insang berukuran kecil yang hanya dilengkapi empat lengkung insang sebagai alat pernapasannya.
c. Belut laut/payau
Belut payau mempunyai mata yang kecil dan letaknya bertepatan dengan tengah bibir. Adapun permulaan sirip punggung belut ini bertepatan dengan dubur.
Sementara alat pernapasannya terdiri dari empat lengkung insang.
Ketiga jenis belut tersebut sanggup di jumpai di kawasan yang mempunyai sungai, danau, rawa, dan persawahan.
Belut bernafas dengan insang dan kulit tipis berlendir di dalam rongga mulutnya.
Insang belut berukuran kecil dan dilengkapi dengan lubang yang menghubungkan insang dengan gampang di luar tubuh.
Lubang tersebut terletak di bawah tenggorokan. Insang di gunakan untuk meghirup oksigen di dalam air.
Belut juga sering hidup di dalam lumpur yang sangat minim air dan miskin kandungan oksigen.
Sementara belut tetap membutuhkan oksigen ketika dalam kondisi ini, belut memakai lipatan kulit di rongga mulutnya sebagai alat bantu pernapasan.
Dengan begitu, belut sanggup mengambil oksigen dari udara bebas. Fungsi lipatan kulit di rongga ekspresi belut tersebut hampir mirip labirin pada ikan tertentu.
Dengan dua pernapasan tersebut, belut lebih gampang beradaptasi di habitatnya, baik pada demam isu hujan maupun demam isu kemarau.
- Di lihat dari alat pencernaannya, usus belut hampir sama dengan panjang tubuhnya
- Cukup irit dalam memanfaatkan kalori untuk pemeliharaan tubuhnya.
- Setiap satuan berat kuliner yang di konsumsi belut akan menghasilkan berat daging yang hampir sebanding.
- Sistem pencernaannya dilengkapi dengan enzim yang berfungsi untuk memudahkan belut menghancurkan jenis kuliner berupa daging hewan.
Belut termasuk binatang yang aktif mencari makan pada malam hari.
Sejak larva sampai belut muda, belut memangsa mikroorganisme mirip zooplankton, protozo, makrobentos, depnhia, cacing, larva , serangga dewasa, belut lebih bergairah dan sanggup menyantap binatang yang lebih besar mirip ikan,katak, serangga besar, kepitig, yuyu, keon, bekicot, dan belatung.
Secara umum susunan tubuh belut sebagai berikut.
- Tulang, antara lain tulang kepala, dan tulang belakang yang membujur dari akrab kepala sampai belakang berupa ekor. Bentuk tulang belakang berupa ruas sehingga belut sanggup bergerak meliuk.
Tulang belakang belut berfungsi sebagai penyangga, pembentuk tubuh belut, pelindung organ dalam, dan alat gerak.
- Otot, sebagian besar terdiri dari otot putih dan sebagian kecil pada permukaan tubuhnya terdiri dari otot merah.
-Kulit, berbentuk kulit halus, lentur, dan tidak bersisik. Kulit berfungsi untuk menutupi dan melindungi otot belut. Kulit yang licin alasannya yaitu adanya produksi lendir sebagai pemberian terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.
- Viscera, meliputi usus dan akses kencing.
Dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya, belut akan melaksanakan perkembangan secara alami.
Perkembangan belut di awali dengan terjadinya pemijahan.
Belut memijah menurut reproduksi seksual, yaitu persatuan sel produksi organ seksual berupa telur dari belut betina dan spermatozoa dari belut jantan.
Belut termasuk dalam jenis ovipar, yaitu binatang air yang mengeluarkan telur pada waktu pemijahan.
Berbagai upaya akan dilakukan sang induk semoga semua telur yang telah di buahi berada dalam kondisi baik.
Secara fisik, perbedaan kelamin belut di tandai dengan panjang tubuh dan warna kulitnya.
Belut betina mempunyai panjang tubuh kurang dari 40 cm, sedangkan belut jantan berukuran lebih dari 40 cm.
Dilihat dari warnanya, belut betina berwarna hijau muda dan perutnya berwarna putih kekuningan. Sementara warna tubuh belut jantan terlihat gelap.
Ada juga belut dengan panjang sampai 50 cm masih berkelamin betina, meskipun pada ukuran 55 cm ke atas suda menjadi jantan.
Perubahan sel kelamin pada belut ini sangat mungkin dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya.
Belut yag bermetamorfosis jantan membutuhkan kawasan perangainya menjadi ganas.
Selain alasannya yaitu mengalami perubahan kelamin, sifat hidup binatang jantan pada waktu mulai mengalami matang kelamin atau masa pemijahan bermetamorfosis ganas.
Indukk merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perjuangan pembenihan. Hingga ketika ini, belum ada standar indukan belut yang baik.
Penentuan kualitas induk hanya di dasarkan pada kesempatan dan pengalaman pembudidaya.
- Tidak cacat fisik
- Kondisi badannya seha
- Pertumbuhan tubuh yang baik
- Berasal dari keturunan yang baik
Kualitas induk yang baik sanggup di ketahui dari:
- Tingkat kematangan gonad yang di capa
- Fekunditas induk yang diperoleh
- Frekuensi pemijahan yang terjadi selama kurun waktu tertentu dlam pemeliharaan induk.
Dalam pemijahan, kita mengenal istilah frekuensi pemijahan. Frekuensi pemijahan yaitu jumlah indu memijah salam kurun waktu tertentu.
Cakupan habitat hidup cukup luas, mulai dari perairan tawar sampai perairan payau atau asin.
Adapun lumpur menjadi habitat yang sangat di senangi belut, sesuai dengan bentuk tubuhnya yang gilik memanjang mirip ular serta tidak mempunyai sirip dan sisik.
Kondisi perairan dengan dasar lumpur banyak di jumpai di tepian rawa, danau, sungai, sawah, atau genangan air lainnya.
- Mengandung banyak humus dari sisa atau hasil dekomposer organik yang mengendap di dasar perairan
- Sedimen halus dari bentukan lumpur dan materi organik merupakan tempat yang gampang untuk menciptakan lubang atau sarang.
- Bahan organik merupakan media yang cukup subur untuk kehidupan binatang renik mirip makrobentos yang sanggup di konsumsi belut maupun anakan belut.
Morfologi Belut – HABITAT PEMIJAHAN
Belut mempunyai karakteristik yang khas, di antaranya bentuk tubuh dan susunan tubuhnya, cara pemijahan, dan habitat pemijahan.
Untuk membudidayakan belut dengan baik, pembudidaya perlu memahami karakteristik belut.
Dengan begitu, budidaya terutama pada segmen pemijahan yang sampai sekarang masih cukup aneh sanggup dengan gampang dilakukan.
Secara fisiologis pada ketika belut memijah membutuhkan.
- Tempat yang tenang
- Tidak ada gangguan dari belut lain atau binatang lain
- Tempat yang cukup subur untuk kehidupan larva belut,
- Kondisi lingkungan yang baik, terutama bebas dari pencemaran pada perairan di media pemijahan.
Sangat cocok sekali bagi Anda yang akan memelihara ikan ini, alasannya yaitu dengan Morfologi Belut beserta ciri morfologi dan habitat hidupnya, akan lebih tahu cara merawat yang baik dan benar.
Sangat cocok sekali bagi Anda yang akan memelihara ikan ini, alasannya yaitu dengan Morfologi Belut beserta ciri morfologi dan habitat hidupnya, akan lebih tahu cara merawat yang baik dan benar.